Ia mengatakan Ganjar dan Khofifah merupakan kombinasi antara figur nasionalis dan Islam (NU).
Baca juga: Prabowo Subianto Teken Perjanjian Pengalihan Alat dan Teknologi Pertahanan dengan Jepang
Baca juga: Prabowo: Pertama Kali Kesepakatan Perjanjian Militer Dengan Jepang Ditandatangani
Hal ini tentunya akan berpengaruh pada elektabilitas keduanya jika berpartisipasi dalam Pemilu 2024.
Terlebih Ganjar dan Khofifah sama-sama memiliki pengalaman sebagai gubernur.
Sama halnya dengan Ridwan Kamil yang berlatar belakang gubernur Jawa Barat.
Dendik menuturkan elektabilitas Ridwan Kamil akan semakin menguat jika dipasangkan dengan Ketua Umum Demokrat, AHY.
"RK-AHY sama-sama figur muda, didukung mesin politik yang solid maupun massa yang lebih cair,” tandasnya.
Nama-nama lain yang juga ada dalam simulasi kandidat capres 2024 adalah Airlangga Hartarto-Sandiaga Uno (4,7 persen), Erick Thohir-Tito Karnavian (3,2 persen), dan Gator Nurmantyo-Rizieq Shihab (1,3 persen).
Sebelumnya, nama Prabowo Subianto juga menempati posisi pertama sebagai kandidat capres 2024 berdasarkan Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Parameter Politik Indonesia pada Februari 2021 lalu.
Mengutip Kompas.com, menurut survei LSI yang dilakukan semi-terbuka, Prabowo mendapat dukungan sebanyak 22,5 persen.
Angka ini terpaut jauh dengan kandidat capres lainnya.
Yakni Ganjar Pranowo di urutan kedua dengan dukungan 10,6 persen.
Baca juga: Riset SMRC Mengejutkan: Sosok Prabowo Lebih Bisa Dorong Warga Vaksinasi Ketimbang Jokowi
Baca juga: Pernyataan Resmi Kemenhan Jepang terkait Hasil Pertemuan dengan Prabowo Subianto
Lalu, Anies Baswedan di posisi ketiga dengan 10,2 persen.
Kemudian di peringkat keempat ada Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan dukungan 7,2 persen.
Saat LSI melakukan survei dengan simulasi tertutup, Prabowo tetap menempati peringkat pertama.