News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mabes Polri Diserang Teroris

Sofyan Tsauri Bedah Alam Pikir Teroris Zakiah Aini, Doktrin Jihad Kuat Merasukinya

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pasukan Brimob Polri melakukan penjagaan dan penyisiran usai penyerangan teroris di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021). Tribunnews/Herudin

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Mantan aktivis kelompok teror, Sofyan Tsauri, meyakini Zakiah Aini, pelaku teror yang menerobos Mabes Polri, terinspirasi aksi bom bunuh diri di Makassar, 28 Maret 2021.

Sofyan Tsauri, eks anggota Polri yang pernah terlibat kasus terorisme kini aktif berdakwah melawan radikalisme dan tindak terorisme.

Mantan anggota Polri yang pernah terlibat kasus penjualan senjata ke kelompok Dulmatin itu menganalisa pesan tertulis yang ditinggalkan Zakiah Aini.

Zakiah Aini menerobos masuk komplek Mabes Polri, Rabu 31 Maret 2021, mencoba menyerang petugas yang berjaga di pos dekat gedung utama menggunakan pistol.

Ia ditembak mati saat mengacungkan pistol yang digenggamnya ke segala arah. Zakiah meninggalkan pesan tertulis yang ditemukan di rumah keluarganya.

Dari pesan tertulis Zakiah yang dibacanya, Sofyan Tsauri juga menganalisis emosi pelaku ini cukup stabil dan konsisten.

“Aksi bom Makassar telah menginspirasi dia beramal, betapa indahnya beramal dengan orang yang dicintainya. Status gender tidak menghalangi dia berpartisipasi amaliat jihad,” tulis Sofyan Tsauri.  

Tribunnews.com, Jumat (2/4/2021) memperoleh izin mengutip dan mempublikasikan analisis Sofyan Tsauri yang diposting di akun Facebooknya.\

Baca juga: Sebelum Serang Mabes Polri, ZA Pamit di Grup WA Keluarga: Zakiah Keluar Sebentar

Baca juga: Ucapan Terakhir ZA Kepada Ibunya Sebelum Serang Mabes Polri: Ma, Zakiah Keluar Sebentar

Baca juga: TERBARU Zakiah Aini Serang Mabes Polri: Senjata Jenis Pistol Air Gun, Isi Map Kuning Didalami

Baca juga: Ayah ZA Yakin Ada Orang yang Mengajak Putrinya untuk Menyerang Mabes Polri

Baca juga: Perjalanan ZA Mulai Pamit Dari Rumah Hingga Serang Mabes Polri, Sembunyikan Senjata di Pinggang

“Tulisannya kurang rapi menandakan ketidakstabilan emosinya atau Zakiah terburu-buru? Nggak tuh, dia nulis konsisten. Dari awal memang begitu,” kata mantan anggota Polres Depok ini.

Sofyan Tsauri diringkus Densus 88 Antiteror sesudah jejaknya terendus terlibat pelatihan kelompok teroris di Aceh. Ia juga terlacak menjual senjata api dan peluru.

Terkait tulisan terakhir Zakiah, Sofyan Tsauri menyoroti gambar bangunan yang mengilustrasikan pemahaman Zakiah terkait doktrin agama dan jihad.

“Pondasinya tauhid dan puncaknya jihad, menandakan doktrin jihadnya cukup kuat merasuk dada. Dia bercita-cita memberikan syafaat keluarganya jika syahid di jalan Allah SWT. Artinya dia mencintai keluarganya,” kata Sofyan.

Berikutnya, pria yang kini intens mengikuti kajian Gus Baha, menyoroti paragraf ketiga pesan tertulis yang dibuat Zakiah Aini.

“Zakiah berpesan agar menjauhi Pemilu, karena Pemilu akan melahirkan kesyirikan dan UU buatan manusia. Inilah ciri khas salafi jihadi takfirinya,” lanjutnya.

“Di sini menurut Sofyan Tsauri, indoktrinasi dan brainwashing telah mengubah cara berfikir Zakiah. Dia amat membenci keadaan zaman dan sekitarnya, Zakiah mengkhawatirkan keluarganya murtad.

Menurut Sofyan Tsauri, ini mengingatkan buku yang muncul pada 2008 yang berjudul “Kafir Tanpa Sadar”, terjemahan kitab sekunder wahabi yang berjudul asli “Al Jami’ Fie Tholabil Ilmis Syarief” di bab iman dan kufr.

Menurut Sofyan Tsauri yang mengenal baik peta gerakan jihad Indonesia, seseorang itu tidak akan tiba-tiba menjadi teroris.

Ada tangga yang harus dilalui. Tangga pertama menurutnya intoleransi dan tangga berikutnya radikalisme.

“Singkat saya katakan, seorang teroris itu sudah pasti radikal dan intoleran. Tapi seorang radikal dan intoleran belum tentu teroris,” katanya.

Sering kali menurutnya seorang teroris berkarir di intoleran dan radikal sebelum naik ke puncak level menjadi amilin irhab (pelaku teroris).

“Untuk itu hati-hati yang sedang berada di tangga intoleran dan radikal. Walau masih aman dari jeratan hukum, tetapi intoleran sering kelelahan,” tegas Sofyan Tsauri yang kini kerap dilibatkan forum-forum kampanye antiterorisme.

Teori Konspirasi dan Dampaknya Bagi Umat Islam

Di bagian lain analisis dan pandangan Sofyan Tsauri terkait konspirasi dan terorisme, ia menolak teori konspirasi selalu dikaitkan dengan aksi terorisme.

Begitu juga pandangan kuat ada konpirasi dalam penanganan aksi terorisme. “Bukan berarti saya 100 persen antiteori konspirasi,” katanya.

“Asal ada data otentik, dan bukan hipotesa atau qila wa qola (desas-desus) yang tidak ada juntrungannya gak jelas,” imbuhnya.

Menurutnya, selalu menarasikan teori konspirasi, selain menyesatkan membuat umat Islam enggan berbenah memperbaiki internal tubuh umat Islam.

“Ubah dulu mindset, cara berpikir umat, baru kita berbicara konspirasi. Karena jika tidak antum perbaiki cara berpikir, maka antum akan terus dimanfaatkan kekuatan jahat,” kata Sofyan Tsauri.

Pria alumni SMA Boedoet Jakarta ini meski antikonspirasi, sudah menulis buku berjudul Konspirasi Gerakan Jihad : Diskusi Kritis Gerakan Jihad yang Tersusupi.

Buku setebal 231 halaman itu ia susun ketika berdebat dengan Prof Dien Syamsudin di forum Indonesia Lawyer Club (ILC).

“Tutup celah ekstrem, intoleran dan radikalisme, maka Anda akan sulit digunakan,” tegasnya.  Ia lalu mengilustrasikan mengapa Sayyiduna Usman dan Sayyidina Ali dibunuh anak-anak muda yang baru hijrah.

“Mengapa Turki Usmani mudah ditumbangkan, ya karena memanfaatkan si ekstrem. Jadi tutup dulu celah ekstrem maka Anda akan aman,” pesannya.

Sofyan Tsauri melihat, jika teori konspirasi terus dinarasikan tanpa usaha memperbaiki cara berpikir, maka sulit dilakukan islah atau perdamaian.

Umat Islam juga akan terus jadi boneka atau wayang yang selalu dikootapsi pihak lain yang punya kepentingan.

Ketiga, menurut Sofyan Tsauri, umat Islam akan selalu menyalahkan orang lain. Ini menurutnya hanya akan membuat iblis dan setan menertawakan umat Islam.(Tribunnews.com/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini