Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di sela kunjungan kerja di Sumatera Barat, Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyempatkan diri menanam pohon di Pantai Kata, Kota Pariaman, Sumatera Barat.
Menurutnya, penanaman pohon tersebut tak hanya memperkuat mitigasi ancaman bahaya tsunami berbasis vegetasi, tetapi juga dapat mengurangi dampak abrasi akibat gelombang laut.
“Penanaman pohon di tepian pantai sebagai salah satu cara mengurangi risiko bencana,” ucap Ma’ruf Amin, Selasa (6/4/2021).
Adapun penanaman pohon juga dilakukan bersama dengan Sekretaris Utama BNPB, Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi.
Juga Wakil Menteri Kesehatan Dante Heru Saksono Harbuwono, Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo.
Rombongan lain yaitu Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah, Walikota Pariaman Genius Umar, dan didampingi oleh Anggota Komisi VIII DPR RI serta Anggota DPRD Kota Pariaman.
Baca juga: Wapres Maruf Amin Yakin Perekonomian Indonesia Tahun Ini Tumbuh 5,3 Persen
Adapun bibit yang ditanam adalah 300 pohon ketapang, 100 pohon pule dan 100 pohon pinago, selanjutnya akan ditanam 1.300 pohon pinago secara bertahap.
Baca juga: Wapres Maruf Sayangkan Kurangnya Dokter di Puskemas hingga Obat-Alkes Masih Impor
Jenis pohon tersebut dipilih karena dinilai memiliki keunggulan, seperti usia yang lebih panjang, batang yang tinggi, dan lebih kokoh sehingga juga bermanfaat menahan abrasi dan gelombang laut.
"Selanjutnya diharapkan bagi pemerintah daerah dan masyarakat agar bisa merawatnya, dengan harapan pohon tersebut bisa tumbuh dan memberi manfaat mengurangi risiko bencana," tambah Ma'ruf.
Kawasan Pantai Kata merupakan wilayah yang memiliki risiko tinggi terhadap bahaya tsunami.
Dengan jumlah penduduk yang cukup padat dan tanah yang landai sejauh 2 kilometer dari pesisir laut, menurut Ma'ruf dibutuhkan vegetasi pelindung sebagai penahan dan pemecah gelombang tsunami.
"Terutama daerah pesisir pantai Pariaman rawan dengan tsunami dan abrasi."
"Apalagi ancaman bencana tidak bisa diprediksi kejadiannya, mengingat daerah Sumatera Barat menjadi daerah rawan bencana," kata dia.