Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fandi Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengurus Lembaga Penelitian Pendidikan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) , Didik J Rachbini, memandang pemikiran Daniel Dhakidae sangat kritis dan ekstrem.
Saking ekstremnya, cara pandang cendekiawan asal Ngada NTT itu mampu menerjang cendekiawan dan kekuasaan.
"Pemikiran yang kritis bahkan ekstrem dari seorang Daniel Dhakidae mampu menembus batas kekuasaan.
Beliau juga praktisi ekonomi yang berkontribusi banyak untuk Indonesia," kata Didik dalam diskusi virtual, Minggu (11/4/2021).
Diskusi virtual untuk mengenang salah satu tokoh cendekiawan bangsa Daniel Dhakidae yang berpulang pada 6 April 2021 lalu.
Didik melihat dalam beberapa tulisan Daniel terutama terkait nasionalisme ekstrem dan kekuasaan yang terpusat mempunyai diksi yang tajam namun mengena penguasa kala itu.
Baca juga: Viral Video Ibu Berikan Edukasi Tentang Bully pada Anak: Mendidik Tak Sebercanda Itu
Daniel berani dan lantang menyuarakan semua itu demi perbaikan carut marut ekonomi saat orde baru.
“Bagaimana mengangkat pemikiran Daniel yang judul-judulnya menerjang cendikiawan dan kekuasaan.
Terlebih ia sangat vokal menyuarakan ketimpangan ekonomi yang tak tersiarkan oleh penguasa,” tambah Didik.
Didik menilai setiap tulisan Daniel Dhakidae dalam bukunya berjudul "Cendekiawan dan Kekuasaan" merupakan rekfleksi atau gambaran yang pas untuk mewakili keadaan saat itu.
Secara khusus tentang hubungan cendekiawan dan kekuasaan sebagai relasi yang kompleks baik ditinjau dari politik dan ekonomi.
“Saya melihat dari analisis Daniel, kalau dalam ekonomi itu ada the market, yang diibaratkan supply dan demand.
Lalu ada eskpor dan impor, menghasilan modal dan capital dan membuat sistem ekonomi besar. Itu intinya adalah theory of contract, theory of exchange,” tandas Didik.
Baca juga: Milenials dan Keluarga Muda Jadi Pasar Menggiurkan Pengembang Properti