News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Respons Zulhas Soal Wacana Koalisi Partai Islam: Harus Kita Hindari

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zulkifli Hasan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan merespons wacana dibentuknya poros Islam untuk Pemilu 2024 yang mengemuka belakangan ini.

Menurutnya, justru wacana tersebut berpotensi memperkuat politik aliran di Tanah Air.

"PAN melihat justru ini akan memperkuat politik aliran di negara kita. Sesuatu yang harus kita hindari. Semua pihak harus berjuang untuk kebaikan dan kepentingan semua golongan," katanya kepada wartawan, Kamis (15/4/2021).

Baca juga: Yusril Sambut Baik Koalisi Partai Islam di 2024 Pasca PKS-PPP Bertemu

Pria yang akrab disapa Zulhas itu menyebut, wacana poros Islam untuk Pemilu 2024 merupakan kontraproduktif dengan upaya rekonsiliasi nasional pasca-pemilu 2019.

Zulhas mengingatkan, saat Pilpres 2019 lalu begitu kuat menggunakan sentimen SARA dan politik aliran serta politik identitas.

Menurutnya, luka dan trauma yang ditimbulkan oleh ketegangan dan tarik menarik itu masih terasa hingga saat ini.

Baca juga: PBNU Minta Pendakwah Diminta Sampaikan Ceramah tentang Esensi Islam dan Hindari Bernada Provokasi

"Rakyat masih terbelah, meskipun elite cepat saja bersatu. Buktinya capres dan cawapres yang menjadi lawan dari pasangan pemenang kini sudah bergabung," ujarnya.

PAN, lanjut Zulhas, saat ini sedang memperjuangkan dan memperkuat politik gagasan, yaitu politik yang mengedepankan konsep dan program.

Menurutnya, saat ini semua pihak berpikir untuk kesejahteraan rakyat, mewujudkan ide kesetaraan, merumuskan gagasan tentang kedaulatan.

"Gagasan PAN tentang Islam adalah Islam substansial, Islam tengah atau wasathiyah, ajaran Islam yang diterjemahkan ke dalam berbagai dimensi kehidupan. Gagasan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Dalam bahasa Buya Hamka, Islam garam, bukan Islam gincu," pungkas Wakil Ketua MPR RI itu.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini