TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa calon menteri baru yang akan duduk mengisi kabinet pemerintahan Jokowi-Maruf Amin makin kencang terdengar. Sejumlah nama disebut-sebut akan masuk ke dalam kabinet.
Sekretaris Bidang Sosial dan Kebencanaan DPP PKB, Luqman Hakim, Minggu (18/4/2021) sempat menyebut, menteri berinisial M akan direshuffle dari kabinet. "Dari sumber yang tidak boleh disebut namanya," kata Luqman, dilansir Tribunnews.
Jika merujuk daftar menteri dan anggota Kabinet Indonesia Maju, ada sejumlah menteri berinisial M.
Mereka adalah Menko Polhukam Mahfud MD, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Mendagri Tito Karnavian, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dan Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko.
Di antara keenam nama tersebut, Muhammad Lutfi merupakan 'pendatang baru' Kabinet Indonesia Maju.
Sejumlah nama kini juga disebut-sebut akan masuk kabinet. Direktur Eksekutif The Jokowi Center, Teuku Neta Firdaus mendukung Muhammad Rapsel Ali menjadi menteri investasi pada kabinet kerja Jokowi-Ma'ruf Amin.
Teuku Neta menyatakan, kader Partai NasDem tersebut layak memperkuat posisi Kabinet Kerja kedepan, karena yang bersangkutan memiliki kapasitas dan integritas di dunia investasi.
“Sangat tepat Nasdem menyodorkan Pak Rapsel sebagai calon menteri, itu langkah yang sangat tepat," ujarnya.
"Selama ini Nasdem 99% memang tidak pernah salah mencalokan kadenya, baik untuk kepala daerah maupun menteri, seperti Ibu Siti Nurbaya yang sudah dua periode dalam kabinet Pak Jokowi, berkinerja baik, bersih dari korupsi, tidak ada ada yang aneh-aneh dengan hasil kerja yang yang sangat nyata,” ungkap Teuku Neta, Jakarta, Selasa (20/4/2021).
Teuku Neta menilai, keberadaan Rapsel dalam jajaran kabinet akan mempertaruhkan segalanya agar bisa mengembangkan misi dan visi Presiden Jokowi. Apalagi Rapsel berangkat dari keluarga ulama, Insya Allah target amanah tersebut bisa ditunaikan secara tuntas.
“Seharusnya yang dipasang pada posisi menteri orang yang benar-benar mampu, fokus dan punya loyalitas tinggi. Semoga Bapak Jokowi bisa memberikan kepercayaan kepada Pak Rapsel untuk memimpin kementerian baru itu,” pinta Teuku Neta.
Muhammad Rapsel Ali adalah anggota DPR RI fraksi Partai NasDem Dapil Sulawesi Selatan I meliputi Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar. Suami dari Siti Nur Azizah ini merupakan putra daerah Selayar.
Baca juga: Respons Istana soal Isu Reshuffle Kabinet, Jokowi Dipastikan Tak Lakukan Reshuffle Rabu Besok
Di DPR, saat ini dia berada di Komisi VI yang membidangi perekonomian dan salah satu mitra kerjanya terkait investasi. Menurut Teuku Neta, dunia investasi terkait jaringan yang kuat. Makanya The Jokowi Center yakin dia punya jaringan internasional yang luas.
Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin Sebut Reshuffle Kabinet Tertunda, Ini Alasannya
Selain jadi anggota DPR RI, Rapsel adalah Ketua Mandalika Racing Team Indonesia (MRTI). Komisaris di PT Fajar Indonesia Network, direktur utama PT Negarawan Indonesia dan lain-lain.
Dia juga pendiri Asosiasi Pemerintah Daerah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo) dan Ketua Dewan Pembina Rumah Perjuangan Jokowi Prov.Sulawesi Selatan Pemilihan Presiden Periode 2019-2024.
Nama lain yang juga disebut layak masuk kabinet adalah Suhendra Hadikuntono.
Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menilai, Suhendra Hadikuntono layak menggantikan Moeldoko.
"Saya minta dengan hormat Bapak Presiden Jokowi tidak ragu menunjuk Bapak Suhendra menjadi Kepala KSP," kata Sekretaris Jenderal DPP KNPI, Syam Tomagola, dalam diskusi terbatas dengan tema, Siapa yang Pantas Gantikan Moeldoko di Jakarta baru-baru ini, dilansir Tribunnews.
Syam membeberkan, sosok yang mengisi kursi jabatan KSP harus seorang tokoh yang betul-betul memahami Jokowi lahir batin.
Tak hanya itu, sosok tersebut juga harus rela tak terkenal dan mau berkorban apa saja.
Ia menilai, hal-hal tersebut tak dimiliki oleh Moeldoko dan terkesan bergerak demi kepentingan sendiri.
"Bapak Suhendra mempunyai kapasitas untuk itu, dan saya yakin Presiden akan sangat beruntung mempunyai pembantu yang mau berkorban apa saja seperti beliau," ujarnya.
Syam pun menambahkan, Suhendra merupakan sosok yang sayang pada Jokowi.
Terlebih, keduanya sudah saling mengenal cukup lama.
"Saya tahu betul Pak Suhendra, beliau sangat sayang sama Pak Jokowi."
"Beliau mengenal Jokowi juga sudah cukup lama, bukan tokoh yang tiba-tiba muncul sebagai pendukung Jokowi demi memperoleh hadiah jabatan," tuturnya.
Moeldoko tak banyak bicara saat ditanya mengenai reshuffle kabinet. Ia menegaskan segala hal yang berkaitan dengan reshuffle hanya diketahui oleh Presiden.
"Yang tahu hanya Presiden, udah. Jawabanya satu, tentang reshuffle yang tahu hanya Presiden. Titik," tegas Moeldoko usai meninjau Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok, Jawa Barat, Selasa (20/4/2021), dilansir Tribunnews.
Dia meminta awak media untuk tak bertanya soal reshuffle padanya.
Pasar Menunggu-nunggu
Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menyebutkan, pelaku di pasar saham menanti sosok menteri baru pilihan Presiden Joko Widodo (Jokowi), khususnya di bidang investasi dalam reshuffle kabinet nanti.
Nafan menjelaskan, dirinya berharap agar menteri tersebut mau itu berasal dari kalangan elit politik ataupun profesional harus kompeten.
"Buat market menanti, siapa kandidatnya yang akan terpilih. Apakah dari politik kah profesional kah, saya berharap kompeten," ujarnya saat dihubungi Tribunnews, belum lama ini.
Dia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan melesat setelah ada kejelasan reshuffle kabinet menuju level 6.200.
"IHSG ada gap tipis di 6.245, mesti tercapai minimal. Lalu, target maksimum dalam waktu dekat di sekira 6.387, tidak sampai resisten 6.400," kata Nafan.
Selain adanya struktur pemerintahan baru di Kementerian Investasi, beberapa sentimen dinilainya bisa mendorong IHSG menguat jangka panjang.
Pendorong tersebut yakni vaksinasi massal, realisasi pemulihan ekonomi di kuartal II hingg bisa tumbuh 7 persen, dan orang bisa saja mudik sebelum bulan Ramadan.
"Jadi, tidak pengaruh larangan mudik, tetap ramai di daerah. Selain itu, implementasi berbagai aturan dalam aturan turunan Omnibus Law, kita nantikan dan ada Kementerian Investasi," pungkas Nafan.
Laporan: Pravitri Retno W/Vincentius Jyestha/Daryono/Fransikus Adhiyuda Prasetia/Yanuar