TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap Bank Riau Kepri memungkinkan untuk segera dikonversi menjadi Bank Umum Syariah (BUS).
“Saya juga berharap, Bank Riau Kepri ini tidak lama lagilah [berkonversi menjadi Bank Umum Syariah]. Saya akan berkomunikasi dengan pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK), supaya dipercepat,” katanya dalam pertemuan dengan Dewan Direksi PT Bank Riau Kepri melalui konferensi video, Rabu (21/4/2021).
Wapres pun berharap, dengan kehadiran BUS di Riau dan Kepri, industri halal di dua provinsi tersebut juga dapat berkembang.
Baca juga: Titik Terang Dugaan Korupsi di Dinas Damkar Depok
Menurutnya, Riau sebagai provinsi dengan potensi industri terbesar di Indonesia dinilai memiliki peluang untuk berkontribusi dalam pengembangan industri, baik keuangan syariah maupun kawasan halal.
“Sekarang sudah tiga kawasan industri halal, di Banten, Modern Cikande; di Sidoarjo ada [Eco Industrial Park Safe n Lock], dan di Bintan, Kepri, sudah ada [Bintan Inti], di Riau-nya belum,” ujarnya
Wapres juga berharap dengan berkonversinya Bank Riau Kepri menjadi BUS, Bank Riau kelak dapat menjadi kanal pengembangan dana sosial syariah, seperti zakat dan wakaf.
“(Wakaf) itu potensinya Rp180 triliun per tahun. Wakaf tidak dibagi, tetapi dikumpulkan terus, menjadi dana abadi. Feedback-nya juga kembali ke pengembangan keuangan syariah,” pungkasnya.
Baca juga: Puisi di Moment Perpisahan Wali Kota Tangsel, Airin : Terima Kasih, Pamit Ya
Adapun di kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Riau Kepri Andi Buchari telah melaporkan potensi yang dimiliki oleh unit usaha bank tersebut.
“Nilai aset Bank Riau Kepri sudah 30 triliun rupiah. Dengan aset ini, Insyaaallah dengan kita berkonversi menjadi Bank Umum Syariah (BUS) sepenuhnya, kita langsung menjadi bank syariah terbesar ketiga di Indonesia,” lapor Andi.
Di penghujung tahun 2020, lanjut Andi, unit usaha syariah yang telah beroperasi selama beberapa tahun di Bank Riau Kepri berhasil tumbuh sebesar 68,77 persen dibanding tahun sebelumnya. Labanya pun tumbuh mencapai 133% dari tahun sebelumnya.
“Ini membuat kita confidence sekaligus bersyukur, untuk kita bisa konversi ke bank syariah,” pungkasnya.