TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapal penyelamat kapal selam milik Angkatan Laut Singapura yakni MV Swift Rescue dilibatkan salam operasi SAR KRI Kapal Selam Nanggala 402 yang hilang kontak saat latihan di Perairan Bali pada Rabu (21/4/2021).
Kapal tersebut tercatat membawa kendaraan penyelamat kapal selam atau Submarine Rescue Vehicle.
Sebelumnya Kapal tersebut tercatat pernah terlibat operasi SAR Malaysia Airlines 370 pada Maret 2014 danĀ Air Asia 8501 pada Desember 2014.
Baca juga: KSAL Pantau Operasi SAR KRI Kapal Selam Nanggala 402, Ini Alutsista yang Dikerahkan
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan rencananya kapal tersebut akan tiba di lokasi pencarian pada 24 April 2021.
"Kemudian juga ada penawaran bantuan dari negara sahabat. Pertama dari Singapura berupa kapal MV Swift Rescue dan kapal ini adalah kapal penyelamat kapal selam yang mengalami kendala di bawah air atau sub rescuer. Jadi sub rescuer ini diperkirakan akan tiba di lokasi pada tanggal 24 April," kata Riad saat konferensi pers di Bali pada Kamis (22/4/2021).
Selain itu, kata Riad, Malaysia juga menawarkan bantuan untuk mengerahkan kapal penyelamat kapal selam MV Mega Bakti.
Baca juga: Masih Beroperasi di Usia 42 Tahun, DPR Soroti Kelayakan Kapal Selam TNI AL yang Hilang Kontak
Kapal tersebut tercatat merupakan milik Angkatan Laut Malaysia yang dilengkapi dengan Remotely Operated Vehicle (ROV).
ROV tersebut digunakan untuk memasang Distressed Submarine Ventilation and Depressurization System (DSVSD) di kedalaman lebih dari 400 meter.
Robot tersebut juga mampu merekam foto, video, mengirim makanan dan obat-obatan.
Rencananya kapal tersebut akan tiba di lokasi pencarian pada 26 April 2021.
"Malaysia juga menawarkan Kapal Rescue Mega Bakti akan tiba pada 26 April," kata Riad.