News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kemendikbud Bakal Tarik dan Revisi Kamus Sejarah Jilid I yang Tersebar di Pasaran

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Sekjen PBNU) memberikan ensiklopedia NU kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim telah menginstruksikan jajarannya untuk menarik Kamus Sejarah Jilid I yang telah tersebar di pasaran.

Kamus Sejarah Jilid I menuai perdebatan setelah tidak memasukan konten soal pendiri NU KH Hasyim Asy'ari.

"Itu yang sedang kami lakukan sekarang untuk bisa menarik dan merevisi sebaik mungkin," ucap Nadiem di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (22/4/2021).

Baca juga: Nadiem akan Revisi Kamus Sejarah Jilid I

Nadiem mengatakan ke depannya Kemendikbud akan membentuk tim yang melakukan penyaringan konten-konten buku yang diterbitkan pihaknya.

Langkah ini dilakukan agar di kemudian hari tidak terjadi lagi kekurangan dalam materi yang disajikan buku dari Kemendikbud.

Baca juga: PBNU Berikan Ensiklopedia NU ke Kemendikbud untuk Bahan Revisi Kamus Sejarah

"Tentunya kami harus punya tim yang secara komprehensif lebih ketat melakukan filtering konten daripada buku-buku yang di publikasikan," tutur Nadiem.

Kemendikbud bakal mengajak semua pihak dalam penyusunan buku materi sejarah.

Mantan CEO Gojek ini berjanji tidak akan terjadi lagi masalah serupa di masa kepemimpinannya.

Baca juga: HNW Minta Kamus Sejarah Ditarik dan Dikoreksi Karena Dinilai Manipulatif

"Di masa saya, itu jangan terjadi lagi. Hal sensitif seperti sejarah harus kita benar-benar ada panelnya dan sejarawan dan ormas yang terlibat. Jadi itu merupakan inisiatif baru," kata Nadiem.

Kemendikbud bakal melakukan revisi terhadap Kamus Sejarah Jilid I untuk sejumlah perbaikan.

Nadiem langsung menugaskan Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid untuk melakukan koreksi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini