Laporan wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan perhatian serius terhadap pemulihan di daerah terdampak bencana di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Diketahui, badai siklon seroja yang melanda wilayah NTB dan NTT pada awal April 2021 menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah, termasuk di Kabupaten Bima.
Beberapa kecamatan di Kabupaten Bima, NTB diketahui diterjang banjir bandang yang mengakibatkan 29.182 orang terdampak.
Sesaat setelah peristiwa tersebut Jenderal TNI Andika Perkasa pun segera berkomunikasi dengan Panglima Kodam IX/Udayana dan jajaran TNI AD untuk mengetahui kondisi dan situasi di lokasi bencana.
Panglima Kodam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak dalam kesempatan itu melaporkan akibat bencana alam tersebut 4.000 lebih rumah warga terendam, tiga jembatan rusak, serta lumpuhnya fasilitas umum, seperti sekolah dan tempat ibadah.
Baca juga: Ratusan Karung Beras, Susu dan Obat-obatan Disalurkan untuk Korban Banjir Bandang NTT
Tak hanya itu, akibat banjir tersebut lahan pertanian seluas 294 hektare dan lahan perikanan 25 hektare juga terendam banjir.
Pada saat itu, Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan bila pihaknya akan memfokus membantu penanganan perbaikan jembatan yang dibutuhkan sebagai penghubung antar daerah.
Akses tersebut sangat penting guna memudahkan operasional dalam memberikan bantuan untuk yang terdampak bencana.
“Karena itu komunikasi di grup WA mulai siang ini juga, sehingga kita bisa langsung merespons apa yang dibutuhkan dan kalau ada kekurangan pun, kami bisa langsung mencari solusinya,” ujar Jenderal Andika dalam Chanel Youtube TNI AD yang diunggah, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: Pasca Bencana Banjir Bandang, Enam Jembatan Rampung Dibangun di NTT dan NTB
Jenderal TNI Andika Perkasa akan terus mengawal penanganan bencana banjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat untuk mempercepat pemulihan di wilayah terdampak bencana.
"Angkatan Daray akan membantu penanganan banjir yang melanda Provinsi Nusa Tenggara Barat. Laporkan apa yang dibutuhkan dan kekurangan yang perlu dibenahi agar dapat dicarikan solusinya," kata Andika.
Diketahui berdasarkan data sementara akibat banjir bandang tersebut 5.547 unit rumah warga di Bima rusak.
Baca juga: Pegadaian Peduli Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang NTT dan NTB
Adapun rinciannya 363 rusak berat, 2.542 rusak sedang, dan 2.642 rusak ringan.
Kemudian sebanyak 29.182 orang terdampak akibat banjir tersebut.
Adapun rinciannya di Kecamatan Madapangga sebanyak 1.672 KK atau 5.361 jiwa, Kecamatan Bolo 3.410 KK atau 8.572 jiwa, Kecamatan Woha 3.173 KK atau 9.725 jiwa.
Selanjutnya, Kecamatan Monta 991 KK atau 2.973 jiwa dan Kecamatan Palibelo 939 KK atau 2.549 jiwa.