Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI—Angkatan Laut India mengerahkan kapal penyelamat (DSRV) untuk membantu Angkatan Laut Indonesia mencari dan menyelamatkan kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang pada 21 April dengan awak 53 personel.
Kapal selam Indonesia KRI Nanggala-402 hilang di perairan Bali pada Rabu pagi.
India adalah negara ketiga setelah Singapura dan Malaysia yang bergabung dengan upaya penyelamatan, dengan Amerika Serikat, Australia dan Prancis juga mengajukan tawaran untuk membantu.
Baca juga: KRI Nanggala-402 Belum Ditemukan, Tim SAR Butuh Waktu untuk Temukan Titik Keberadaan Kapal Selam
"Pada 21 April, peringatan diterima oleh Angkatan Laut India melalui Kantor Penghubung Pencarian dan Penyelamatan Kapal Selam Internasional (ISMERLO), mengenai kapal selam Indonesia yang hilang," kata Angkatan Laut India dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Hindustan Times, Jumat (23/4/2021).
Angkatan Laut Indonesia pada Hari Kamis mengatakan bahwa kapal selam yang dibangun Jerman yang hilang memiliki cukup oksigen selama 72 jam selama pemadaman listrik.
Sistem deep submergence rescue vessel (DSRV) Angkatan Laut India dapat menemukan kapal selam hingga 1.000 meter di bawah air menggunakan sonar side-scan modern dan kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh.
"Setelah kapal selam berhasil ditemukan, satu lagi sub modul DSRV --- kendaraan penyelamat kapal selam (SRV) --- berpasangan dengan kapal selam untuk menyelamatkan personel yang terjebak. SRV juga dapat digunakan untuk menyediakan pasokan darurat ke kapal selam," tambah pernyataan itu.
Baca juga: Mantan Komandan: Alat Keselamatan KRI Nanggala 402 Berstandard Internasional
India adalah salah satu dari sedikit negara yang mampu melakukan pencarian dan penyelamatan kapal selam melalui DSRV.
Dua Kapal Perang Angkatan Laut Australia Ikut Cari
Dua kapal perang Australia akan bergabung dengan pencarian kapal selam Indonesia KRI Nanggala-402, yang hilang kontak dengan 53 awaknya di perairan Bali yang hilang di dekat Bali dengan 53 orang di dalamnya.
Kapal bernama HMAS Ballarat dan HMAS Sirius telah berlayar dari dua markas terpisah, setelah Indonesia secara resmi menerima tawaran Australia untuk membantu upaya pencarian.
Seperti dilansir media ABC Australia, Jumat (23/4/2021), Kementerian Pertahanan Australia mengatakan HMAS Ballarat dilengkapi dengan kemampuan sonar dan helikopter MH-60R, dan diperkirakan akan mencapai area pencarian hari ini.
HMAS Sirius berada di lepas pantai Brunei dan diperkirakan akan mencapai area pencarian dari sekitar Selasa (27/4/2021).
Baca juga: Menko PMK Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Kru Kapal Selam KRI Nanggala-402