Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI Angkatan Laut melaksanakan hari berkabung dengan mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang selama 7 hari mulai Senin 26 April hingga 1 Mei 2021.
Hal tersebut sebagai wujud rasa belasungkawa yang mendalam atas gugurnya 53 prajurit KRI Nanggala 402.
"Mereka patriot sejati, putra-putra terbaik bangsa, patriot terbaik penjaga kedaulatan negara," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono dalam keterangan resminya yang diterima, Senin (26/4/2021).
Baca juga: Zulhas: Jadikan Musibah KRI Nanggala 402 Momentum Perbaiki Alutsista Nasional
Selain pengibaran bendera setengah tiang, Julius mengatakan di seluruh Kesatuan TNI AL juga melaksanakan doa bersama mendoakan awak KRI Nanggala 402 yang gugur dalam tugas di perairan laut Bali.
"Personel TNI AL muslim melaksanakan salat gaib dan tahlil. Sementara itu, umat lainnya baik Kristiani, Hindu secara serentak juga mendoakan 53 prajurit yang gugur di tempat ibadahnya masing-masing serta berdoa untuk keluarga yang ditinggalkan agar diberikan kesabaran dan keikhlasan," katanya.
Baca juga: Prabowo Subianto Ungkap Anak Sepupunya Gugur Dalam Tragedi KRI Nanggala 402: Kami Akan Kenang Jasamu
TNI AL, ditambahkan Julius, dalam hal ini dilaksanakan Komando Armada (Koarmada) II Surabaya, Dinas Psikologi Angkatan Laut (Dispsial), Dinas Pembinaan Mental Angkatan Laut (Disbintalal) dan pangkalan-pangkalan Angkatan Laut (Lanal) terdekat juga melaksanakan pendampingan kepada keluarga korban.
"Yakni dengan memberikan dukungan moril kepada keluarga korban termasuk mendata permasalahan mereka, serta membantunya," katanya.
Baca juga: Gus AMI Pimpin Salat Gaib, Doa, dan Tahlil untuk Prajurit KRI Nanggala-402
Sebelumnya Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan rasa duka yang sangat mendalam atas musibah ini.
“Semoga arwah mereka ditempatkan disisi paling mulia Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberikan ketabahan dan keikhlasan dalam menghadapi musibah ini," kata Yudo.