Dennis Destryawan/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai safari politik yang dilakukan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai langkah tepat untuk Pilpres 2024.
Menurut Adi, penjajakan jauh sebelum Pemilu, dinilai penting untuk membangun relasi politik.
Hal itu disebut Adi sebagai bagian dari silaturahmi 'plus-plus'.
Baca juga: Didorong Kader untuk Maju Bersama di Pilpres, Pengamat Nilai Airlangga-Khofifah Klik
"Plusnya itu komunikasi antara partai itu memang perlu dibangun, bicara sifatnya normatif, tentang kebangsaan, ekonomi dan lain-lain," ujar Adi saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (30/4).
Adi mencatat, pertemuan Airlangga dengan sejumlah pimpinan partai seperti Ketum Partai NasDem Surya Paloh, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketum PPP Suharso Monoarfa, dan terakhir dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu adalah upaya merajut jalan panjang 2024.
Apalagi kata Adi, Partai Golkar sudah mematok Airlangga untuk maju di 2024.
Hal ini menjadi bagian Airlangga agar bisa membuka komunikasi politik.
Baca juga: Respons Airlangga Hartarto Saat Ditanya Kasus Azis Syamsuddin: Nanti Ada Waktunya
"Komunikasi politik dengan parpol, kelompok, dan stakeholder menuju 2024," tutur Adi.
Menurut Adi, komunikasi jauh-jauh hari dengan partai menengah perlu dilakukan. Hal itu lantaran abang batas 20 persen untuk mengusung capres.
"Terutuma untuk mencari partner koalisi. karena kader Golkar juga kan sudah meminta Airlangga maju dan itu langkah positif," kata Adi.
Adi meyakini, Airlangga menjadi salah satu sosok yang reaalistis dan potnsial maju di Pilpres 2024.
Sebagai ketum partai dan dukungan kader menjadi keistimewaan sendiri untuk Airlangga.
Baca juga: Survei Indonesia Indicator: 10 Menteri Dapat Sentimen Positif, Dari Airlangga Hingga Sri Mulyani
"Saya menduga ada head to head antara ketum partai yang potensial maju seperti Airlangga dengan kandidat-kandidat populer seperti Anies Baswedan dan Ridwan kamil," ujar Adi.
Sebelumnya, Airlangga melakukan pertemuan dengan sejumlah ketum partai. Terakhir Airlangga bertemu dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu. Kedua belah pihak sepakat mengedepankan politik kebangsaan.
"Kita akan mendahulukan politik kebangsaan dan juga diharapkan politik identitas itu akan ditinggalkan," kata Airlangga di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar, Slipi, Jakarta, Kamis, 29 April 2021.
Airlangga menyebut Golkar dan PKS ingin mempertahankan identitas Indonesia dalam berpolitik. Yakni, membangun kebhinekaan dan persatuan NKRI.
Golkar menyambut mengapresiasi safari politik yang dilakukan PKS. Menurut Airlangga, kegiatan yang dilakukan PKS sangat baik meski berada di luar koalisi pemerintah.
"Ke depannya adalah menghargai perbedaan namun mengutamakan persamaan, sehingga ini yang menjadi basis partai-partai politik kedepan demikian," ujar Airlangga.