TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang tinggi untuk Jumat, 7 Mei 2021.
Berdasarkan peringatan dini itu, tinggi gelombang diperkirakan mencapai 2,5 hingga 4 meter.
Menurut rilis BMKG, perairan yang paling terdampak meningkatnya gelombang tinggi pada Jumat 7 Mei 2021 adalah sembilan perairan di Samudra Hindia.
Selain itu, BMKG menyebut kondisi ini juga mengakibatkan arah dan kecepatan angin di beberapa daerah.
Baca juga: Pemerintah Dorong Pengusaha Perhutanan Perkuat Dukungan Mitigasi Perubahan Iklim
Baca juga: Amerika dan KLHK Jalin Kerja Sama Atasi Perubahan Iklim Hingga Pelestarian Hayati
Arah dan kecepatan angin terdampak terutama terjadi di wilayah Indonesia bagian utara.
Arah angin bergerak dari Timur Laut ke Timur dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur ke Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5-25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Sulawesi bagian timur, Laut Banda, dan Laut Arafuru.
Baca juga: Presiden Jokowi Ajak Dunia Lakukan Aksi Nyata dalam Pengendalian Perubahan Iklim
Baca juga: Sri Mulyani Ingin Atasi Perubahan Iklim dengan Cara Ini
Imbauan BMKG
Dengan adanya potensi tingginya gelombang laut dan arah serta kecepatan angin tersebut, BMKG mengimbau armada laut untuk berhati-hati.
Berikut spesifikasi armada laut yang harus berhati-hati jika beraktivitas di laut:
- Perahu Nelayan (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang diatas1.25m)
- Kapal Tongkang Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang diatas1.5m)
- Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang diatas 2.5m)
Baca juga: Presiden COP-26 UNFCCC: Indonesia Negara Super Power di Bidang Perubahan Iklim
Baca juga: Presiden Jokowi Sampaikan Tiga Pandangan pada KTT Perubahan Iklim