TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi VIII DPR RI mengecam keras aksi kekerasan yang dilakukan aparat keamanan Israel terhadap ribuan jemaah di Masjidil Al Aqsa pada Jumat (7/5/2021) malam waktu setempat.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Negara-Negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) harus turun tangan untuk menyelesaikan kekerasan tersebut.
“Saya kira PBB dan negara-negara OKI harus turun tangan untuk menyelesaikan kekerasan berdarah ini. Kekerasan ini harus diakhiri,” ujar Ace kepada Tribunnews.com, Senin (10/5/2021).
Baca juga: PPP: Jangan Lagi Berpikir Ada Hubungan Diplomatik dengan Israel
Ace mengarakan peristiwa kekerasan di Masjid Al-Aqsa yang menimbulkan banyak korban luka di pihak masyarakat sipil Palestina, sungguh sangat memprihatinkan.
Menurut dia, tindakan kekerasan yang dilakukan tentara Israel terhadap warga sipil di sekitaran Masjid Al-Aqsa tak seharusnya terjadi.
Apalagi peristiwa ini terjadi di saat bulan Ramadhan dimana umat Islam Palestina yang seharusnya dapat menjalankan ibadah puasa dan serangkaian ibadah lainnya harus mengalami sejumlah kekerasan oleh tentara Israel.
Baca juga: Kecam Penyerangan di Masjid Al-Aqsa, GPK Minta Pemerintah Ikut Bersikap
Dia menilai Masjid Al-Aqsa sudah seharusnya menjadi tempat yang damai dan digunakan untuk beribadah dengan tenang bagi warga muslim di Palestina.
“Bentuk Kekerasan apapun harus dihindari. Harusnya Israel menghormati warga muslim yang sedang beribadah di Masjid Al-Aqsa. Saya mengecam keras tindakan tersebut,” tegasnya.
Seperti diketahui, Bulan Sabit Merah Palestina dalam sebuah pernyataan mengatakan, Masjid Al Aqsa, gerbang Damaskus Kota Tua dan distrik Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur mengalami penyerangan pada Jumat, 7 Mei 2021 malam.
Baca juga: 200 Warga Palestina Terluka Diserang Saat Salat Tarawih, RI Kecam Serangan Israel di Masjid Al Aqsa
Polisi Israel menyerang jemaah yang sedang salat tarawih di Masjid al-Qiblatain di dalam Al Aqsa dengan granat kejut dan peluru karet.
Mereka berusaha membubarkan ibadah khusus di malam Ramadhan tersebut, sementara jemaah terus melakukan tarawih.
Penyerangan pasukan keamanaan Israel tersebut mengakibatkan korban luka sebanyak 178 orang