News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Populer Hari Ini

POPULER NASIONAL PBNU Nilai TWK di KPK Melenceng | Polemik Bipang Ambawang

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KPK dan Bipang Ambawang. Berita populer nasional Tribunnews. PBNU menilai TWK di KPK melenceng hingga polemik Bipang Ambawang.

TRIBUNNEWS.COM - Simak berita populer nasional Tribunnews selama 24 jam terakhir.

Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menjadi sorotan sejumlah pihak, satu diantaranya adalah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

PBNU meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membatalkan TWK kepada 1.351 pegawai KPK karena dinilai melanggar hak asasi manusia (HAM).

Sementara itu, pernyataan Presiden Jokowi yang mempromosikan berbagai kuliner khas nusantara menuai polemik.

Pasalnya, kuliner khas Kalimantan Barat, Bipang Ambawang, juga turut disebut.

Dirangkum Tribunnews, inilah berita populer nasional yang dapat Anda simak:

1. PBNU Nilai TWK di KPK Melenceng

Peserta bersiap mengikuti Ujian Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) menggunakan komputer atau sistem computer assisted test (CAT) di Kantor Badan Kepegawaian Negara (BKN), Cililitan, Jakarta Timur, Senin (27/1/2020). Sesuai Permenpan RB Nomor 24 Tahun 2019, tiga tes diujikan dalam pelaksanaan SKD CPNS tahun ini. Ketiganya yaitu Tes Karakteristik Pribadi (TKP), Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), dan Tes Intelegensia Umum (TIU). Sebanyak 100 soal akan diujikan, terdiri dari 35 soal TKP, 35 soal TIU, dan 30 soal TWK. Warta Kota/Alex Suban (Warta Kota/Alex Suban)

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) secara tegas meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membatalkan tes wawasan kebangsaan (TWK) kepada 1.351 calon ASN KPK karena melanggar hak asasi manusia (HAM).

Permintaan ini disampaikan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (LAKPESDAM) PBNU lewat pernyataan hari Rabu yang ditandatangani oleh ketua LAKPESDAM PBNU, Rumadi Ahmad, Sabtu (8/5/2021).

“Meminta kepada Presiden RI Joko Widodo untuk membatalkan TWK yang dilakukan terhadap 1.351 pegawai KPK, karena pelaksanaan TWK cacat etik-moral dan melanggar HAM yang dilindungi UUD 1945,” tulis Rumadi Ahmad dalam keterangan itu.

Baca juga: John Kenedy: Hasil TWK Pegawai KPK Harus Disampaikan Secara Transparan

Baca juga: Komnas HAM Dorong Pegawai KPK yang Merasa Dilanggar Hak Asasinya Saat TWK Buat Pengaduan

PBNU menilai TWK yang diselenggarakan KPK bukan tes masuk menjadi ASN.

Apalagi diketahui sebagian besar pegawai yang dites adalah mereka yang sudah lama bekerja di KPK dan terbukti memiliki kompetensi dalam pemberantasan korupsi.

Sebagian pegawai KPK yang dites disebut juga sedang menangani proyek yang sangat serius.

Baca selengkapnya >>>

2. Harga Bipang Ambawang

Babi panggang (bipang) ambawang, makanan khas Kalimantan yang dipromosikan Presiden Jokowi dan jadi polemik. (Instagram @bipangambawang)

Berikut ini harga babi panggang (bipang) Ambawang, makanan khas Kalimantan Barat yang dipromosikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan kemudian menjadi polemik.

Diberitakan sebelumnya, pidato Jokowi yang mempromosikan bipang Ambawang menuai kontroversi.

Dalam potongan video yang beredar, Jokowi meminta masyarakat untuk tidak mudik ke kampung halaman.

Untuk menjawab kerinduan kuliner daerah, Jokowi mengajak untuk membeli makanan khas daerah secara online.

Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI ini kemudian menyebut sejumlah nama kuliner khas daerah, termasuk Bipang Ambawang.

Baca selengkapnya >>>

Baca juga: Penyebutan Bipang Ambawang Tuai Polemik, Pengamat Sarankan Jokowi Evaluasi Tim Komunikasi

Baca juga: Polemik Bipang Ambawang, Ketua Fraksi PAN Minta Presiden Jokowi Tak Mudah Sebut Nama Produk

3. Ngabalin Sebut Pernyataan Jokowi soal Bipang Ambawang Tak Salah

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin (Vincentius Jyestha)

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, memberi tanggapan perihal pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mempromosikan kuliner nusantara termasuk Bipang Ambawang.

Ngabalin menyampaikan, promosi kuliner nusantara itu merupakan acara dari Kementerian Perdagangan.

Selain itu, ajakan Jokowi untuk membeli kuliner khas daerah itu ditujukan untuk semua masyarakat yang rindu pada kampung halaman.

"Acara ini adalah acara yang digelar oleh Departemen Perdagangan dalam rangka mempromosikan, kan kita cinta pada produk-produk nusantara kita," ujarnya dalam program Sapa Indonesia Malam, dikutip dari YouTube Kompas TV, Sabtu (8/5/2021).

"Jadi memang kalau bicara soal lebaran, orang mengidentikkan dengan pulang kampungnya orang Islam," lanjut dia.

Baca selengkapnya >>>

4. Mengenal Bipang Ambawang

Kuliner Bipang Ambawang (Instagram @bipangambawang)

Bipang Ambawang tengah menjadi perbincangan hangat.

Kuliner khas Kalimantan ini bahkan menjadi trending topik di Twitter pada Sabtu (8/5/2021).

Baca juga: Ahmad Basarah: Soal Bipang Ambawang, Niat Jokowi Hanya Ingin Promosi Produk Bangsa Sendiri

Baca juga: Video Jokowi Promosikan Bipang Ambawang Viral di Medsos, Ini Kata Mendag

Bipang Ambawang menjadi viral setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutnya dalam pidato yang diunggah dalam video YouTube Kementerian Perdagangan RI 5 Mei 2021 lalu.

Lantas, apa itu Bipang Ambawang?

Bipang Ambawang merupakan restoran khusus makanan babi panggang khas Suku Dayak, Kalimantan Barat.

Baca selengkapnya >>>

5. Polemik Bipang Ambawang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengingatkan agar masyarakat waspada terhadap penularan Covid-19. Jokowi minta masyarakat tidak menyepelekan virus Corona atau SARS-CoV-2. (Sekretariat Presiden)

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mempromosikan sejumlah kuliner khas daerah Indonesia, menuai polemik karena menyebut bipang (babi panggang) Ambawang.

Diketahui, bipang Ambawang merupakan kuliner khas dari Kalimantan Barat.

"Untuk Bapak, Ibu, dan Saudara-saudara yang rindu kuliner khas daerah atau yang biasanya mudik membawa oleh-oleh, tidak perlu ragu untuk memesannya secara online," kata Jokowi dalam video yang dilihat Tribunnews.com, Sabtu (8/5/2021).

"Yang rindu makan gudeg Jogja, bandeng Semarang, siomay Bandung, empek-empek Palembang, bipang Ambawang dari Kalimantan, dan lain-lainnya tinggal pesan, dan makanan kesukaan akan diantar sampai ke rumah," imbuhnya.

Terkait pernyataan tersebut, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, meminta maaf karena telah menimbulkan kesalahpahaman.

Baca selengkapnya >>>

Baca berita populer lainnya

(Tribunnews.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini