News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Lebaran 2021

Menko PMK: Antisipasi Arus Balik bukan Hanya untuk di Jakarta

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan antisipasi puncak arus balik dilakukan bukan hanya di Ibukota Provinsi DKI Jakarta. Melainkan, di beberapa pusat kota termasuk masing-masing ibukota provinsi.

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan antisipasi puncak arus balik dilakukan bukan hanya di Ibukota Provinsi DKI Jakarta.

Melainkan, di beberapa pusat kota termasuk masing-masing ibukota provinsi.

"Ibukota bukan satu-satunya. Ini semua sudah kita hitung termasuk ibukota di setiap provinsi yang nanti juga akan menjadi tujuan arus balik. Ini sudah kita hitung betul, mudah-mudahan nanti perhitungan kita mendekati benar," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Senin (17/5/2021).

Meski begitu, Muhadjir mengakui hal itu tidaklah mudah. Menurutnya, mobilitas orang susah untuk dipastikan.

"Tetapi apa yang sudah dilakukan Pak Menhub, aparat kepolisian dan TNI di dalam melakukan penyekatan dan penindakan ketika berangkat, saya kira ini sangat berharga untuk dijadikan dasar kita bijaksana menyambut kedatangan mereka arus balik ini," tutur Muhadjir.

Muhadjir mengatakan bahwa pemerintah juga telah mengevaluasi terkait pelaksanaan kebijakan peniadaan mudik lebaran tahun ini. Ia menilai secara umum aturan tersebut telah berjalan cukup bagus.

Menurutnya, kebijakan peniadaan mudik ini tidak berhasil 100 persen tapi bukan berarti gagal sama sekali.

"Secara umum sudah bagus. Kita juga betul-betul memanfaatkan data historis penanganan peniadaan mudik tahun lalu, termasuk kita perketat jalur-jalur tikus dan kita pelajari secara detail, kemudian modus operandi mereka yang nekat dengan cara-cara yang menurut mereka kreatif tapi sebetulnya itu tidak terbukti juga sudah kita antisipasi," ucap Muhadjir.

Bahkan, tutur mantan Mendikbud tersebut, berdasarkan data kepolisan pada tahun ini jumlah pemudik berkisar 1 juta orang.

Jumlah yang berkurang signifikan dibandingkan tahun lalu itu mestinya menandakan aturan peniadaan mudik berjalan cukup efektif.

Kendati di lain sisi, pemerintah juga telah mempersiapkan fasilitas tambahan seperti tempat tidur rumah sakit, ruang ICU, serta ketersediaan oksigen.

Selain itu, Kementerian Kesehatan juga telah menambah jumlah pelacak (tracer) dari 5 ribu menjadi 100 ribu orang.

"Mudah-mudahan ini akan bisa lebih mengefektifkan untuk mencegah terjadinya penyebaran varian baru yang sudah berada di Singapura, Malaysia, Filipina, dan mudah-mudahan tidak sampai seperti yang terjadi di negara yang sangat parah," pungkas Muhadjir.

Arus Balik Lebaran, Polda Metro Perpanjang Operasi Penyekatan hingga 24 Mei 2021

Polda Metro Jaya memastikan operasi penyekatan arus balik diperpanjang hingga 24 Mei 2021.

Hal tersebut guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 usai libur Lebaran 2021.

"Namun jika dievaluasi bahwa jumlah pemudik (kembali ke Jabodetabek) cukup banyak bisa diperpanjang kembali hingga tanggal yang akan ditentukan kemudian," kata Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil IImran dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (17/5/2021).

Kendaraan asal Palembang diminta putar balik oleh petugas di Pos Penyekatan Gerbang Tol Kramasan pada Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah, Kamis (13/5/2021). (TRIBUNSUMSEL.COM/AGUNG)

Operasi Ketupat Jaya yang menyasar pemudik diketahui akan berakhir pada 18 Mei 2021.

Namun Fadil menyadari perkiraan jumlah warga yang kembali ke Jakarta akan meningkat sehingga kegiatan pos penyekatan itu akan dievaluasi setiap hari.

Di sisi lain Fadil juga memastikan kondisi wisata di Jakarta telah terkendali dengan baik.

"Hasil laporan dari pak Yusri (Kabid Humas Polda) bahwa karena semua sudah tutup ya jadi situasi pantauan udara untuk objek wisata alhamdulillah Jakarta terkendali dengan baik," katanya.

Saat ini kata Fadil, masih terus dilakukan evaluasi terkait pemberlakuan penutupan objek wisata di Jakarta.

Nantinya kata mantan Kapolda Jawa Timur itu, akan diberlakukan pembatasan jumlah pengunjung hingga sepertiga dari jumlah maksimal kapasitas normal.

"Jadi ini perlu kita sadari bersama supaya tidak ada kepanikan dan tidak ada kesimpangsiuran informasi," tuturnya.

72 Orang Dinyatakan Reaktif Covid-19 Saat Melintas Posko Penyekatan Larangan Mudik

Sedikitnya 72 orang dinyatakan reaktif Covid-19 dalam giat random swab test antigen di posko penyekatan di wilayah Jabodetabek hingga Minggu (16/5/2021) kemarin.

"Random test yang dilaksanakan seluruh Indonesia sebanyak 13.675 hari ini, yang reaktif 72 orang," kata Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Inspektur Jenderal Istiono dalam keterangannya, Senin (17/5/2021).

Di wilayah hukum Polda Metro Jaya, kata Istiono, setidaknya ada 1.847 orang yang dilakukan swab tes di jalur arteri ataupun jalur tol.

Petugas Polretabes Bandung meminta pengendara dengan plat nomor selain Kota Bandung untuk memeperlihatkan kelengkapan dokumen kesehatan dan izin perjalanan saat pandemi covid-19 di posko penyekatan arus balik di Bunderan Cibiru, Kota Bandung, Sabtu (15/05/2021). Posko cek poin beroperasi dalam rangka antisipasi mobilitas libur lebaran 2021 sejak 6 - 17 Mei mendatang. Dalam pelasanaannya cek poin dikomandoi oleh kepolisian dan bersinergi dengan TNI serta dibantu Dishub, Satpol PP dan tim Kesehatan serta PMI secara keseluruhan tergabung dalam Satgas Penanganan Covid-19. Hal tersebut seperti diungkapkan Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna. (Tribun jabar/zelphi) (Tribun Jabar/ZELPHI)

Hasilnya, 4 orang dinyatakan telah reaktif dan ditangani lebih lanjut di RS terdekat.

"Dari hasil random tes kita dapat di Polda Metro Jaya ini 1.847 orang baik di tol maupun di Kedungwaringin bekasi. Dari jumlah itu, yang reaktif ada 4 orang ditangani lebih lanjut," katanya.

Istiono menerangkan puncak arus balik mudik lebaran 2021 baru akan terjadi pekan ini. Pasalnya, hingga kemarin baru ada 21 ribu kendaraan yang masuk ke Jabodetabek.

Kemudian, kata dia, volume kendaraan pun masih terpantau normal.

"Kondisi volume kendaraan dari Jawa tengah ini yang masuk ke Jakarta turun 52 persen. Jabar ke Jakarta turun 56 persen, dari Sumatera ke Jakarta turun 73 persen. Kalau kita monitor sampai malam hari ini arus balik belum nampak kelihatan, karena kendaraan yang masuk ke Jakarta sebanyak 21 ribu. Untuk biasanya arus balik di atas 60 ribu. Kita lihat nanti perkembangannya," jelasnya.

9 Hari Operasi Penyekatan Larangan Mudik, 68 Ribu Kendaraan Diminta Putar Balik di Jakarta

Setidaknya 68 ribu kendaraan diminta putar balik ke titik awal keberangkatan selama 9 hari operasi penyekatan pelarangan mudik lebaran 2021 di Jakarta dan sekitarnya.

Data itu merupakan data terakhir penindakan di 44 titik pos penyekatan pelarangan mudik yang berada di bawah pengawasan Polda Metro Jaya sejak 6-14 Mei 2021.

"Dari total 140.101 kendaraan yang diperiksa sembilan hari terakhir ini ada 68.310 kendaraan bermotor yang kita putar balikkan karena tidak memenuhi persyaratan dokumen perjalanan di masa larangan mudik 6-17 Mei 2021," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Sambodo Purnomo Yogo saat dikonfirmasi, Sabtu (15/5/2021). 

Rinciannya, sebanyak 48.148 kendaraan bermotor diputarbalikkan, kendaraan mobil pribadi sebanyak 16.939, kendaraan umum (penumpang) 2.734 dan kendaraan barang 585 buah. 

Baca juga: Polisi Bakal Datangi Rumah Warga yang Lolos Mudik Lebaran 2021

"Paling banyak kendara sepeda motor dengan 48 ribu kendaraan diputar balik," pungkasnya.

Seperti diketahui, khusus di wilayah Jabodetabek, Ditlantas Polda Metro Jaya menyiapkan 44 titik pos pemantauan larangan mudik lebaran 2021 dengan rincian 23 cek poin dan 21 titik penyekatan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini