News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sempat Diretas, Kini Akun WA dan Akun Ojol Peneliti ICW Kembali Pulih

Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Staf Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch (ICW) Wana Alamsyah di Gedung Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2015)

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Wana Alamsyah membenarkan terkait adanya peretasan yang dialami oleh para aktivis atau anggota ICW, yang terjadi pada Senin (17/5/2021) kemarin.

Satu diantaranya dialami oleh Nisa Rizkiah yang mengalami peretasan akun Ojek Online-nya yang seketika menerima pesanan fiktif.

"Benar bahwa ada anggota ICW yang mendapatkan serangan digital melalui pesanan fiktif ojol," kata Wana saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (18/5/2021).

Kendati begitu, Wana menyatakan bahwa saat ini akun para aktivis ICW yang sempat diretas telah kembali pulih.

Baca juga: Diskusi Eks Pimpinan KPK soal TWK Disusupi, ICW Ungkap 9 Pola Peretasan

Dirinya menyatakan, seluruh akun baik WhatsApp atau akun Ojek Online milik rekannya tersebut sudah dalam penanganan tim ICW.

"Sore ini sudah selesai mas penanganannya oleh tim internal dan eksternal ICW. Semuanya sudah berhasil dipulihkan akunnya," tuturnya.

Diketahui sebelumnya, Diskusi 'Menelisik Pelemahan KPK Melalui pemberhentian 75 Pegawai' yang digelar Indonesia Corruption Watch (ICW), Senin (17/5/2021) disusupi peretas.

Adapun diskusi yang dilakukan melalui aplikasi Zoom tersebut diikuti oleh delapan eks pimpinan KPK dan beberapa peneliti dari ICW.

Diskusi membahas soal permasalahan pembebastugasan 75 pegawai KPK akibat gagal melewati Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

"Sepanjang jalannya konferensi pers, setidaknya ada sembilan pola peretasan atau gangguan yang dialami," kata Peneliti ICW Wana Alamsyah lewat keterangan tertulis, Senin (17/5/2021).

Pertama, Wana menguraikan, peretas menggunakan nama para pembicara untuk masuk ke media zoom.

Kedua, peretas menggunakan nama para staf ICW untuk masuk ke media zoom.

Ketiga, peretas menunjukkan foto dan video porno di dalam ruangan zoom.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini