Rino menekankan, perubahan budaya di masyarakat membutuhkan waktu untuk bisa diterima.
Masyarakat Indonesia memang agak sulit untuk melakukan sebuah perubahan dengan cepat.
Dibutuhkan waktu yang cukup panjang dan pendekatan dari berbagai dimensi.
"Perubahan budaya itu memang butuh waktu, tapi tidak dengan serta merta cepat seperti ini. Dalam konteks masyarakat kita memang agak sulit melakukan perubahan dengan cepat."
"Jadi butuh waktu yang cukup panjang dengan pendekatan dari berbagai dimensi," ungkapnya.
Baca juga: Pengamat Nilai Kebijakan Larangan Mudik dan Pembukaan Wisata Cukup Baik Tapi Sulit Diimplementasikan
Masyarakat Merasa Ada Ketidakadilan
Akhir-akhir ini telah beredar info-info di masyarakat yang dikomparasikan secara tidak seimbang.
Rino pun mencontohkannya dengan kasus yang banyak menjadi argumentasi masyarakat di media sosial.
Yakni kasus masuknya TKA China ke Indonesia disaat adanya larangan mudik lebaran.
Menurut Rino, masalah masuknya TKA China dan larangan mudik adalah komparasi logis yang tidak sama.
Karena mudik lebaran ini tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Polri Akui Masyarakat Lebih Banyak Paksakan Mudik Pada Tahun Ini Dibandingkan Tahun Lalu
Sementara masuknya TKA China ini konteksnya adalah pengembangan proyek skala nasional.
"Kasus yang banyak jadi argumentasi di sosial media misalnya TKA China boleh masuk tapi kita enggak boleh mudik."
"Itu kan sebetulnya komparasi logis yang tidak sama ya, satunya ini mudik yang tersebar luas dan tidak tentu arahnya."
"Sedangkan yang satu lagi adalah dalam konteks pengembangan proyek skala nasional dari TKA asing masuk ke Indonesia," tegasnya.
Faktor itulah yang akhirnya membuat masyarakat memberontak dan merasakan ketidakadilan.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)
Baca berita lainnya tentang Mudik Lebaran 2021.