News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mudik Lebaran 2021

Faktor Penyebab Warga Nekat Mudik Lebaran, Pengamat: Aturan Tidak Konsisten dan Kurangnya Pendekatan

Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas melakukan penyekatan arus mudik di Gerbang Tol Pejagan, di ruas Tol Pejagan-Pemalang, Brebes, Jawa Tengah, Jumat (7/5/2021) malam. Pada hari kedua pemberlakuan larangan mudik Lebaran, petugas gabungan melakukan penjagaan di sejumlah titik yang menjadi penghubung Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tribunnews/Irwan Rismawan

Rino menekankan, perubahan budaya di masyarakat membutuhkan waktu untuk bisa diterima.

Masyarakat Indonesia memang agak sulit untuk melakukan sebuah perubahan dengan cepat.

Dibutuhkan waktu yang cukup panjang dan pendekatan dari berbagai dimensi.

"Perubahan budaya itu memang butuh waktu, tapi tidak dengan serta merta cepat seperti ini. Dalam konteks masyarakat kita memang agak sulit melakukan perubahan dengan cepat."

"Jadi butuh waktu yang cukup panjang dengan pendekatan dari berbagai dimensi," ungkapnya.

Baca juga: Pengamat Nilai Kebijakan Larangan Mudik dan Pembukaan Wisata Cukup Baik Tapi Sulit Diimplementasikan

Masyarakat Merasa Ada Ketidakadilan

Akhir-akhir ini telah beredar info-info di masyarakat yang dikomparasikan secara tidak seimbang.

Rino pun mencontohkannya dengan kasus yang banyak menjadi argumentasi masyarakat di media sosial.

Yakni kasus masuknya TKA China ke Indonesia disaat adanya larangan mudik lebaran.

Menurut Rino, masalah masuknya TKA China dan larangan mudik adalah komparasi logis yang tidak sama.

Karena mudik lebaran ini tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia.

Baca juga: Polri Akui Masyarakat Lebih Banyak Paksakan Mudik Pada Tahun Ini Dibandingkan Tahun Lalu

Sementara masuknya TKA China ini konteksnya adalah pengembangan proyek skala nasional.

"Kasus yang banyak jadi argumentasi di sosial media misalnya TKA China boleh masuk tapi kita enggak boleh mudik."

"Itu kan sebetulnya komparasi logis yang tidak sama ya, satunya ini mudik yang tersebar luas dan tidak tentu arahnya."

"Sedangkan yang satu lagi adalah dalam konteks pengembangan proyek skala nasional dari TKA asing masuk ke Indonesia," tegasnya.

Faktor itulah yang akhirnya membuat masyarakat memberontak dan merasakan ketidakadilan.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)

Baca berita lainnya tentang Mudik Lebaran 2021.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini