TRIBUNNEWS.COM - Bupati Malang, M. Sanusi mengaku sangat bangga dengan gaya kerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang melakukan kegiatan nyata di lapangan, ada hasilnya dan bahkan sesuai dengan yang diinginkan Presiden Jokowi.
Salah satunya, dengan gerak cepat menyerahkan berbagai bantuan alsintan untuk petani Kabupaten Malang, sebagai tindak lanjut perintah Presiden Jokowi untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
"Saya kepingin Menteri itu kayak gini yaitu melakukan kegiatan yang nyata, jadi programnya memang ada faktanya. Dan kerja nyatanya sesuai arahan Bapak Presiden," demikian dikatakan Sanusi saat acara penyerahan bantuan alsintan Presiden oleh Mentan SYL kepada petani Kabupaten Malang di Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Selasa (18/5/2021).
Sanusi menilai dengan hadirnya bantuan ini, diharapkan masyarakat petani dapat menggunakan alsintan untuk meningkatkan produksi pangan. Sebab peningkatkan produkvitas pangan dan nilai tambah harus ditunjang teknologi pertanian modern seperti yang diberikan pemerintah pusat saat ini.
"Oleh karena itu, kami sangat berterimakasih kepada Bapak Menteri Pertanian yang telah menghadirkan Bapak Presiden Jokowi ke Kabupaten Malang sehingga petani mendapat banyak bantuan, bahkan dari Istana Kepresidenan membantu mobil pick-up (truk kecil,-red) untuk milenial," tegasnya.
Adapun bantuan pertanian dari Presiden Jokowi yang diserah Mentan SYL yakni berupa handtraktor 4 unit, combine harvester besar 1 unit, combine harvester sedang 1 unit, power tresher multiguna 1 unit dan packing beras 1 unit serta mesin pengering (vertical dryer) padi berkapasitas 10 ton sebanyak 1 unit.
Mentan SYL menegaskan bantuan yang digelontorkan tersebut diarahkan untuk peningkatan produksi pangan dan kesejahteraan petani. Pengembangan alsintan diharapkan harus seimbang dengan tenaga kerja manusia sehingga pengembangan pertanian tetap memberdayakan petani dengan teknologi pertanian yang maju.
"Kami hadir di sini sesuai disampaikan dan dijanjikan Bapak Presiden Jokowi, setelah melihat dan cukup gembira melihat hasil panen di Kabupaten. Dan Kabupaten Malang ini kurang lebih memperlihatkan dinamika produktivitas ketahanan pangan di seluruh Indonesia sebayak 7,4 juta hektar, hal ini diapresiasi Bapak Presiden. Oleh karena itu, kami menyerahkan bantuan alsintan ada vertical dryer, truk kecil, traktor, combine dan lainnya," ujarnya.
SYL menegaskan adanya bantuan alsintan ini sesuai perintah Bapak Presiden untuk menjadikan Kabupaten Malang sebagai penarik atau melokomotivasi daerah-daerah lainnya dalam meningkatkan produktivitas pangan. \Menurutnya, jika pengembangan pertanian modern ini berhasil dilakukan, tentunya terjadi variasi pengembangan pertanian.
"Dimana tidak hanya meningkatkan produksi padi dan jagung, tapi juga kita kembangan produksi sayur-sayuran, buah-buaha, peternakan seperti itik dan bebek dan tanaman perkebunan yang meningkatkan kesejahteraan petani," tegasnya.
Lebih lanjut SYL mendorong pemerintah Kabupaten Malang dan petani lebih masif mengakses dana kredit usaha rakyat (KUR) untuk secara mandiri, maju dan modern mengembangkan usaha pertanian. Dengan demikian, Kabupaten menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di seluruh Indonesia dalam membangun pertanian berbasis teknologi moder melalui pembiayaan secara mandiri.
"Saya harap petani dapat mengkases dana KUR. Saya bantu agar perbankan memberikan kemudahan, berapa kesiapan Kabupaten Malang kami pasti bantu. Hingga Rp 20 triliun kami siap. Dengan KUR ini juga kita bisa bangun industri skala rumah tangga sehingga petani mendapatkan nilai tambah yang lebih besar," ungkapnya.
"Misalnya, dengan dana KUR kita bangun industri pisang, peremajaan kelapa hingga industrinya. Ini harus kita wujudkan karena pertanian Kabupaten Malang ini adalah etase pertanian Indonesia," sambung SYL. (*)