News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perahu Terbalik di Kedung Ombo

Menyoroti Aspek Keselamatan di Area Wisata Waduk Kedung Ombo

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Relawan mengevakuasi perahu terbalik yang membawa wisatawan Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Pakar transportasi, Djoko Setijowarno, angkat bicara mengenai aspek keselamatan khususnya mengenai operasional perahu di area wisata Waduk Kedung Ombo.

Tidak adanya fasilitas baju penolong (life jacket) atau rompi pelampung untuk penumpang korban perahu terbalik menurutnya perlu digarisbawahi.

Sebab, selain itu, Djoko juga mengatakan bahwa warga setempat masih menganggap alat pelampung bukan hal penting.

Hal itu dikarenakan masih minimnya pemahaman keselamatan dalam operasional transportasi seperti perahu di area wisata waduk.

Baca juga: POPULER Nasional: Total Anggota KKB Tewas | Sosok Terawan Calon Dubes Spanyol

"Saya melihat life jacket tidak tersedia (dalam kejadian di WKO), bagi warga bukan hal penting karena belum paham dari segi keselamatan," jelasnya Kamis (20/5/2021).

Perahu terbalik yang dinaiki belasan wisatawan di Wadung Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Sabtu (15/5/2021). (TribunSolo.com/Istimewa)

Bagi Djoko, warga merasa aman-aman saja selama ini tak mengenakan pelampung saat melakukan mata pencaharian sebagai petambak keramba dan usaha warung apung dan menjalankan perahu.

"Tidak pernah ada warga setempat yang tenggelam," jelasnya.

Baca juga: 3 Saran Pakar Transportasi Agar Kecelakaan Air seperti di Waduk Kedung Ombo Tak Terulang

Djoko menjelaskan, akan lebih baik jika operasional perahu telah memenuhi aspek keselamatan, termasuk mewajibkan penumpang mengenakan pelampung.

Akademisi Unika Soegijapranata ini juga memberi saran untuk memudahkan kampanye keselamatan warga, dalam hal ini di WKO, mulai dari kelengkapan dokumen yakni surat ukur, pas sungai dan danau, sertifikat garis muat kapal, dokumen pengawakan kapal, hingga surat ijin berlayar.

"Juga yang berkait dengan keberadaan operasi perahu dapat segera diselesaikan. Dokumen tersebut sangat dinanti masyarakat WKO untuk operasional keseharian menggunakan perahu," ucapnya.

Djoko menambahkan, Kementerian Perhubungan dapat membantu adanya layanan bus perintis rute Desa Wonoharjo-Boyolali.

Pasalnya, menurut pengamatannya, warga WKO kesulitan akses ke Boyolali untuk mengurus administrasi seperti yang disebutnya di atas.

"Tidak ada layanan angkutan umum pedesaan, maka Kemenhub bisa bantu adakan layanan bus perintis desa ke pusat pemerintahan," harap dia.

Kronologi Kejadian

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini