Mereka berkata: “Kami tidak menyembahnya melainkan agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Atas ucapan itu, Allah swt menurunkan firman-Nya:
أَلا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَى إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ إِنَّ اللَّهَ لا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar (QS Az Zumar [39]:3).
Jamaah Sekalian Yang Berbahagia.
Hikmah Kedua yang harus kita ambil dari peristiwa gerhana adalah betapa besar kekuasaan Allah swt, peristiwa ini hanyalah salah satu tanda dari begitu banyak tanda kekuasaan yang besar itu.
Bila kita telah menyadari hal ini, mestinya kita menjadi orang yang takut kepada Allah swt, takut kepada murka, siksa dan azab-Nya.
Karena itu, segala hal yang bisa mendatangkan murka, siksa dan azab Allah swt mesti kita jauhi, bahkan bila kita bersalah atau berdosa, segera kita mengakui kesalahan, menyesali, bertaubat bahkan tidak menghindar dari hukuman.
Orang yang takut kepada Allah swt justeru meminta dihukum atas kesalahannya di dunia ini, karena ia merasa dan memahami lebih baik dihukum di dunia ini daripada di akhirat nanti.
Dalam kehidupan sekarang, banyak sekali orang yang tidak memiliki rasa takut kepada Allah swt, buktinya penyimpangan demi penyimpangan dilakukan, mereka tidak merasa bersalah dengan berbagai alasan yang terlalu dibuat-buat dan tragisnya berjuang dengan gigih untuk tegaknya suatu kesalahan dan penyimpangan, naudzubillah.
Kita tentu masih ingat kisah seorang wanita pada masa Nabi yang berzina dengan sebab kekhilafan, ia cepat menyadari kesalahan, menyesali, bertaubat dan menemui Rasul untuk minta dihukum.
Meskipun hukumannya ditunda sampai ia melahirkan dan menyusui, akhirnya eksekusi tetap dilaksanakan yang menyebabkan kematiannya dan Rasulullah saw menshalatkan jenazahnya, menyatakan bahwa ia akan masuk ke dalam surga, tapi ketika ada sahabat yang mempertanyakan karena wanita itu berzina, beliau kemudian bersabda:
لَقَدْ تَابَتْ تَوْبَةً لَوْ قُسِمَتْ بَيْنَ سَبْعِيْنَ مِنْ أَهْلِ الْمَدِيْنَةِ لَوَسِعَتْهُمْ وَهَلْ وَجَدْتَ أَفْضَلَ مِنْ أَنْ جَادَتْ بِنَفْسِهَا لِلّهِ عَزَّ وَجَلَّ
Ia telah bertaubat, suatu taubat yang seandainya dibagi pada tujuh puluh orang penduduk Madinah, niscaya masih cukup. Apakah ada orang yang lebih utama dari seorang yang telah menyerahkan dirinya kepada hukum Allah? (HR. Muslim).
Demikian khutbah kita hari ini, semoga berbagai peristiwa dapat kita ambil hikmahnya, apalagi peristiwa yang menunjukkan kekuasaan Allah swt. Marilah kita berdoa
اَللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَاتَحُوْلُ بَيْنَنَا وَبَيْنَ مَعْصِيَتِكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَابِهِ جَنَّتَكَ وَمِنَ الْيَقِيْنِ مَاتُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مَصَائِبَ الدُّنْيَا.
Ya Allah, anugerahkan kepada kami rasa takut kepada-Mu yang membatasi antara kami dengan perbuatan maksiat kepadamu dan berikan ketaatan kepada-Mu yang mengantarkan kami ke surga-Mu dan anugerahkan pula keyakinan yang akan menyebabkan ringan bagi kami segala musibah di dunia ini.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ.
Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan Mengabulkan do’a.
رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(Tribunnews.com/Tio)
Berita terkait gerhana lainnya