TRIBUNNEWS.COM - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional menginformasikan bahwa akan terjadi beberapa fenomena astronomi pada bulan ini mulai dari 26 Mei hingga 31 Mei 2021.
Salah satu fenomena yang terjadi adalah Gerhana Bulan Total Perige (Super Blood Moon).
Dikutip dari bmkg.go.id, gerhana bulan merupakan peristiwa terhalanginya sinar Matahari oleh Bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan, dilihat dari Bumi.
Peristiwa ini terjadi akibat adanya pergerakan dinamis posisi Matahari, Bumi, dan Bulan ini hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Baca juga: Wilayah Indonesia yang Dilewati Gerhana Bulan Total 2021, Lengkap dengan Waktu Terjadinya
Gerhana ini akan berlangsung dengan durasi persialitas selama 3 jam 8 menit 12 detik dan dengan durasi totalitas yang cukup singkat, yaitu selama 18 menit 28 detik.
Puncak gerhana ini akan terjadi pada pukul 18.18.43 WIB / 19.18.43 WITA / 20.18.43 WIT (delta T = 69 detik).
Kejadian tersebut terjadi dengan magnitudo umbra 1,0153 dan magnitude penumbra 1,9787.
Gerhana kali ini dapat dilihat ketika bulan terbit dari arah Timur-Tenggara hingga Tenggara dekat konstelasi Scorpius.
Baca juga: Gerhana Bulan Total 26 Mei 2021, Ini Fase Terjadinya Super Blood Moon
Fenomena gerhana bulan total terjadi bertepatan dengan hari raya Waisak 2565.
Dikutip dari Lapan.go.id, gerhana bulan total terjadi ketika bumi, matahari, dan bulan membentuk satu garis lurus dan bulan berada di sekitar simpul orbit.
Nantinya akan muncul warna merah, yang lama kelamaan akan semakin intens jika polusi, awan, dan ketebalan partikel atmosfer cahaya yang ditembus bias cahaya tersebut makin besar.
Warna merah dari gerhana bulan total itu sendiri dikarenakan pembiasan cahaya matahari karena atmosfer bumi.
Baca juga: Persib Bandung Punya Waktu Satu Setengah Bulan Perbaiki Penampilan Jelang Liga kata Victor Igbonefo
Berikut Daftar Lokasi dan Fase Waktu Terjadinya Gerhana Bulan Total:
1. Fase (P1) - Awal Gerhana Bulan