TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono meminta jajarannya di daerah memperketat pengamanan hingga pendistribusian vaksin Covid-19 di masyarakat.
Hal tersebut menyusul adanya kasus jual-beli vaksin Covid-19 secara ilegal di Sumatera Utara.
"Masalah keberadaan dari vaksin ini kan ada pihak-pihak yang bertanggungjawab. Tentunya masalah pengamanan, pendataan, pendistribusian juga ini tentunya menjadi pelajaran bagi kita semua," kata Rusdi kepada wartawan, Rabu (26/5/2021).
Baca juga: Rampok Senior Beranggotakan Lansia Dalangi Pencurian Brankas Berisi Emas Batangan di Jelambar
Ia menyampaikan vaksin Covid-19 tidak boleh diperjualbelikan secara ilegal kepada masyarakat. J
ajarannya diminta tegas untuk menindak jika menemukan kasus tersebut.
"Yang jelas, seharusnya tidak boleh diperjualbelikan seperti itu," ungkap dia.
Kendati demikian, kata Rusdi, kasus tersebut bisa menjadi pelajaran semua pihak agar kejadian serupa tak terulang kembali.
"Tentunya menjadi pelajaran bagi kita semua aparat yang terkait di dalamnya agar kasus di Sumatera Utara tidak boleh terjadi lagi. Cukup di Sumatera Utara," pungkasnya.
Baca juga: Menelusuri Kepemilikan Rumor Rumah Mewah untuk Gubernur Anies, Warga Setempat Beri Kesaksian Begini
Diketahui sebelumnya telah terjadi praktek jual beli vaksin covid-19 secara ilegal di Sumatra Utara.
Para pelaku mewajibkan para peserta vaksinasi membayar Rp 250 ribu untuk setiap dosisnya.
Dikutip dari TribunMedan.com, Selasa (25/5/2021), atas kejadian tersebut, Polda Sumut menetapkan empat orang tersangka dalam kasus dugaan jual-beli vaksin Covid-19 secara ilegal.
Baca juga: Kasus Vaksinasi Ilegal di Medan, PAN Kritik Lemahnya Pengawasan Kemenkes dan Satgas Covid-19
Pengungkapan kasus ini dilakukan dari informasi yang dihimpun pihak kepolisian.
Pengungkapan kasus dipimpin langsung oleh Kapolda Sumut, Irjen Pol Panca Putra Simanjuntak didampingi Wakapolda Sumut, Brigjen pol Dadang Hartanto di Lapangan KS Tubun Mapolda Sumut Jalan Sisingamangaraja XII Medan, Jumat (21/5/2021) lalu.
Kapolda Panca menjelaskan, penyelidikan ini berhasil menemukan adanya kegiatan vaksinasi berbayar di sebuah perumahan.