News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HARTA KEKAYAAN Anies Baswedan Capai Rp10 Miliar, Kini Dituding Terima Suap Berupa Rumah Mewah

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan memberikan bantuan sosial terhadap warga miskin dan rentan miskin yang terdampak atas pelaksanaan PSBB mulai Kamis, (9/4/2020). Anies Baswedan dituding menerima suap berupa rumah mewah dari pengembang reklamasi.

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dituding mendapat sebuah rumah mewah dari pengembang reklamasi.

Rumah mewah hadiah untuk Anies itu disebut-sebut berada di Kelurahan/Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Dikutip dari Tribun Jakarta, warga setempat mengatakan rumor yang beredar adalah hoaks.

Pasalnya, rumah tersebut belum ada yang menempati sejak selesai dibangun.

"Kayaknya hoaks, karena dari dulu rumah itu dibangun sampai sekarang enggak pernah ditempatin. Hanya dijaga saja," kata seorang warga yang enggan menyebut nama di Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (25/5/2021).

Penampakan rumah mewah yang oleh sejumlah akun buzzer dinarasikan sebagai fee pengusaha pengembang kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (IST)

Baca juga: Hasil Survei Puspoll: Elektabilitas Prabowo Subianto Kalahkan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo

Baca juga: Sekelumit Pengakuan Warga Soal Rumah Mewah Berkelir Putih, yang Disebut Milik Anies dari Pengembang 

Ia menambahkan, warga setempat tidak tahu menahu soal kepemilikan rumah itu, termasuk Ketua RT.

"Pemilik rumah itu kerjanya apa juga enggak tahu, cuman katanya-katanya saja, enggak pasti."

"Pak RT juga sama, enggak tahu pasti rumah itu milik siapa."

"Makanya kita bingung ada kabar rumah itu punya Pak Anies," tuturnya.

Terkait kabar dirinya mendapat hadiah rumah mewah, Anies tak berkomentar banyak.

Ia justru meminta pihak-pihak yang menuduhnya untuk membuktikan rumor itu.

"Kalau yang disebutkan (dapat rumah) saya tidak perlu membuktikan, yang membuktikan yang menuduh," ucapnya, Senin (24/5/2021).

"Teman-teman media bisa memanfaatkan ini untuk kesempatan kritis karena kalau ada berita seperti itu Anda kejar, di mana lokasinya, di mana alamatnya, di mana nomornya. Jadi beritanya itu lengkap," ujarnya di Balai Kota.

"Ini kesempatan buat teman-teman untuk bisa menunjukkan ini berita yang sahih atau berita tidak sahih, karena tanggung jawab penulis berita adalah membuat bukti atas berita yang ditulis," lanjutnya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini