Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie mengatakan, disrupsi teknologi, informasi, dan komunikasi membuat ruang komunikasi publik di Indonesia jadi serba terbalik.
"Gara-gara disrupsi teknologi informasi dan komunikasi publik maka ruang komunikasi publik kita sekarang ini terbolak balik. Gara-gara medsos, gara-gara teknologi," kata Jimly saat memberikan ceramah di kegiatan halal bi halal Universitas Kristen Indonesia (UKI), Sabtu (29/5/2021).
Perkembangan teknologi dan media sosial (medsos) membuat laju Informasi kian tak terbendung.
Hal tersebut mengakibatkan hal-hal yang dulu dianggap sesuatu yang baik, sekarang malah sebaliknya.
"Misalnya dulu biasa kita kalau bicara di interen keluarga A, kalau ngomong dengan tetangga B, ngomong kepada masyarakat yang lebih luas C. Berarti kita ngomong pagi, siang, sore, malam, itu beda. Dan dulu hal itu mulia. Lima tahun lalu itu kebiasaan yang bagus, dipuji-puji," kata Jimly.
Baca juga: Jimly Asshiddiqie: Silaturahim Bikin Panjang Umur dan Banyak Rejeki
"Jadi dianggap mulia kalau orang ngomongnya beda pagi siang sore malam. Tapi jaman sekarang itu namanya munafik. Kenapa? Karena tidak ada lagi yang internal dan eksternal, semuanya sama," sambung Jimly.
Jimly menceritakan, momen ketika seorang pendeta mengirim sebuah video ke WhatsApp pribadinya.
Video tersebut menampilkan seorang ulama sedang berpidato, isinya memaki-maki agama lain.
Baca juga: PAN Disebut Berpeluang Besar Masuk Kabinet, Jimly Asshiddiqie Diusulkan Gantikan Nadiem Makarim
"Dan dia bicara itu di interen umat Islam, terbatas. Saya telepon itu orang, ternyata dia belum selesai bicara, masih di podium. Tapi videonya sudah dikirim oleh tokoh PGI ke saya," ujar Jimly.
Menurut Jimly, hal tersebut menunjukkan betapa laju informasi kian tidak terbendung.
Dalam waktu yang sangat cepat, sebuah informasi apapun, dapat tersebar luas melalui jaringan internet.
"Belum selesai dia bicara, ini tidak memerlukan satu hari atau satu tahun, videonya tersebar," kata Jimly.
Jimly mengatakan, cepatnya penyebaran informasi membuat perubahan yang cukup signifikan dalam kehidupan manusia.
Baca juga: Jimly Asshiddiqie: WNA Mutlak Dilarang Jadi Pejabat, Coret Saja Sebagaimana Mestinya
Hal-hal yang dulu dianggap baik, sekarang tidak melulu dianggap baik.
"Maka kalau Anda bicara internal umat, seolah-olah mulia, sekarang ini tidak mulia lagi, itu namanya munafik. Kalau mau bicara yang benar, bicaralah apa adanya. Di interen di ekstern, pagi siang sore malam, sama (yang dibicarakan). Itulah kemuliaan masa kini," tutur Jimly.
"Maka di era teknologi disruptif sekarang, tolong pelajari mana yang dulu baik, sekarang tidak baik. Mana yang dulu tidak baik, mungkin sekarang baik," kata dia.