Fenomena kenampakan terakhir merkurius dapat disaksikan sejak senja bahari dengan ketinggian matahari -6 derajat.
Fenomena ini terjadi selama 24 menit dari arah Barat-Barat Laut dekat konstelasi Taurus dengan kecerlangan +3,69.
Merkurius dapat disaksikan kembali ketika terjadi fajar pada 22 Juni, mendatang.
Baca juga: Apa Itu Tripel Konjungsi Bulan, Jupiter dan Saturnus? Fenomena Astronomi Malam Ini
3. Puncak Hujan Meteor Arietid akan terjadi pada 7 Juni 2021
Hujan meteor arietid adalah hujan meteor yang titik radian atau awal kemunculan meteornya terletak di konstelasi Aries tepatnya di dekat bintang Botein (Delta Ariestis).
Hujan meteor ini diduga berasal dari sisa debu asteroid Icarus dan komet periodik 96P/Machholz.
Fenomena terjadinya hujan meteor ini merupakan satu-satunya hujan meteor yang dapat disaksikan di siang hari.
Meteor ini aktif sejak 14 Mei hingga 24 Juni mendatang.
Puncak terjadinya hujan meteor adalah pada tanggal 7 Juni 2021 dengan intensitas 50 meteor per jam ketika di zenit.
Fenomena ini dapat disaksikan dari arah Timur-Timur Laut sebelum fajar astronomis.
Kemudian berkulminasi di arah Utara pada pukul 10.00 waktu setempat.
Dan akan terbenam di arah Barat-Barat Laut pada pukul 16.00 waktu setempat.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG, Rabu 2 Juni 2021: Waspadai Cuaca Ekstrem di 19 Wilayah
4. Apoge Bulan akan terjadi pada 8 Juni 2021
Apoge bulan adalah konfigruasi ketika bulan terletak paling jauh dengan bumi.