TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar mengungkapkan bahwa dalam upaya modernisasi alutsista Kementerian Pertahanan (Kemhan) akan melibatkan Kementerian BUMN.
Hal itu dikarenakan Kemenhan ingin memperkuat industri pertahanan dalam negeri.
"kita juga ingin memperkuat industri pertahanan dalam negeri. Itulah kenapa kita melibatkan Kementerian BUMN," kata Dahnil saat berbicara di Program Kompas Bisnis, Kompas TV, Rabu (2/6/2021).
Sehingga harus ada upaya alih teknologi maksimal untuk mewujudkannya.
"Jadi harus ada upaya yang kita sebut alih teknologi yang maksimal," sambungnya.
Baca juga: Kata Prabowo Usai Rapat Bersama DPR Bahas Modernisasi Alutsista: Rencana Ini Akan Kita Godok Bersama
Diharapkan nantinya ketika rencana strategis (renstra) pertama sudah berjalan, pada renstra kelima di tahun 2044 Indonesia sudah tidak perlu belanja Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpahankam) dari luar negeri.
Karena Indonesia sudah berhasil melakukan alih teknologi dengan maksimal.
"Sehingga renstra pertama sudah berjalan kita berharap di renstra kelima di 2044 kita tidak perlu lagi belanja alpahankam dari luar negeri."
"Karena sudah berhasil melakukan alih teknologi secara maksimal," terang Dahnil.
Sehingga saat ini rencana tersebut sedang didesain secara rinci oleh Kementerian Pertahanan.
"Dan arah itu didesain secara rinci oleh Kementerian Pertahanan pada saat ini," pungkasnya.
Baca juga: Politikus Gerindra: Langkah Menhan Prabowo Subianto Sudah Tepat Terkait Pengadaan Alutsista
Pernyataan Menhan Setelah Rapat Kerja Bersama DPR
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto akhirnya memberikan pernyataannya setelah melakukan rapat kerja bersama Komisi I DPR RI, Rabu (2/6/2021).
Prabowo mengatakan, di rapat kerja kali ini yang menjadi fokus utamanya adalah anggaran.