TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, turut menanggapi soal maraknya praktik getok harga di sejumlah tempat wisata di Indonesia.
Seperti di Puncak dan Malioboro yang belakangan ini ramai diperbincangkan.
Menurut Sandiaga, pariwisata yang berkelanjutan bisa terwujud jika wisatawannya puas dan nyaman.
Sehingga mereka akan kembali lagi untuk mengunjungi tempat wisata tersebut.
"Pariwisata yang berkelanjutan, yang berkah, yang memanjang itu adalah jika wisatawannya puas dan nyaman, mereka akan kembali lagi," kata Sandiaga dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (8/6/2021).
Baca juga: Pedagang Mi Instan di Puncak yang Viral Buka Suara, Pegawai Salah Hitung hingga Persoalan Harga
Sandi pun mengimbau para pelaku wisata, agar tidak mematok harga diluar batas kewajaran atau yang kerap disebut dengan getok harga.
Karena hal tersebut bisa mengakibatkan wisatawannya menjadi enggan untuk kembali berkunjung.
Bahkan bisa saja wisatawan memberikan ulasan buruk terhadap tempat wisata tersebut.
"Tapi kalau digetok dengan biaya yang tidak masuk akal, tidak hanya mereka tidak akan kembali, tapi juga akan menjadi buah bibir. Bahwa jangan ke daerah itu karena banyak sekali potensi kita digetok," tegas Sandi.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, Sandi mengungkapkan akan akan bekerja sama dengan instansi terkait.
Agar bisa menindak pihak-pihak yang mencoreng wajah pariwisata Yogyakarta.
Sebelumnya, viral video seorang wisatawan mengeluhkan harga makanan di kawasan Malioboro.
Baca juga: Viral Wisatawan Syok Bayar Parkir Mobil di Malioboro Rp20 Ribu, Dishub: Padahal Sebenarnya Rp2 Ribu
Baca juga: Kejadian Pedagang Makanan Getok Pembeli Dengan Harga Tak Wajar di Puncak dan Malioboro
Karena ia harus membayar Rp 37.000 untuk satu porsi pecel lele saja.