TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan mengajak
ASEAN-OSNET untuk bersama-sama membangun komitmen yang kuat terhadap pelaksanaan program pencegahan dan pengendalian HIV-AIDS di tempat kerja, terutama di masa pandemi COVID-19.
Hal ini disampaikan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah di Workshop Pengembangan Pedoman ASEAN tentang Konseling dan Pengujian HIV di Tempat Kerja dan Workshop Pencegahan dan Pengendalian HIV-AIDS di Tempat Kerja Selama Masa Pandemi Covid-19, Rabu (9/6/2021) di Jakarta.
"Program pencegahan dan pengendalian penyakit di tempat kerja ini harus dilaksanakan dengan baik untuk menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja kita, serta pertumbuhan bisnis," kata Ida.
Baca juga: 432 Penduduk Kota Malang Penderita HIV/AIDS, Didominasi Kalangan Pemuda
Menaker Ida mengingatkan tentang tantangan potensi infeksi HIV-AIDS di tempat kerja.
Sebab jumlah kasus HIV-AIDS meningkat secara signifikan dari waktu ke waktu, dan data menunjukkan bahwa sebagian besar orang yang terinfeksi berada di usia produktif.
Menurutnya, kondisi tersebut membuat HIV-AIDS tidak lagi hanya masalah kesehatan, tetapi juga menimbulkan risiko kesejahteraan sosial ekonomi, khususnya di bidang ketenagakerjaan sektor.
"Kita tahu bahwa pekerja memiliki peran utama dalam mendorong roda pembangunan ekonomi dengan menjamin kegiatan produksi tetap berjalan. Namun, pekerja juga merupakan kelompok dalam masyarakat kita yang rentan terhadap penularan Covid-19 dan HIV-AIDS," ujarnya.
Pada kesempatan itu, Menaker Ida menyampaikan apresiasinya kepada Laos sebagai Ketua ASEAN-OSHNET saat ini atas keberhasilannya dalam mengkoordinasikan kegiatan dan program ASEAN-OSHNET.
Sebagai Ketua ASEAN Labour Ministers Meeting, ia juga mendorong ASEAN-OSHNET untuk secara produktif dan aktif mendukung pengembangan sektor ketenagakerjaan ASEAN dengan kegiatan untuk mencapai tujuan Program Kerja Menteri Tenaga Kerja ASEAN.
Direktur Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3, Hayani Rumondang, berharap, workshop ini dapat merumuskan dan berbagi pengalaman tentang langkah-langkah pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dalam masa pandemi.
Menurut Hayani, agar upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dapat diimplementasikan di tempat kerja, maka diperlukan pengetahuan dan pemahaman, serta sikap seluruh pelaku di tempat kerja.
Diantara upaya yang bisa dilakukan adalah dengan konseling dan testing HIV-AIDS di tempat kerja (Voluntary Counseling and Testing (VCT) at workplace).
"Program Voluntary Counseling and Testing di tempat kerja sangat penting dalam upaya memonitor rantai penularan HIV-AIDS agar tidak semakin meluas di masing-masing negara anggota ASEAN, untuk itu perlu disusun pedoman VCT at Workplace di tingkat ASEAN," kata Hayani.