Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri menyinggung peristiwa saat ayahnya Soekarno dilengserkan dari kursi Presiden, dalam orasi ilmiah penganugerahan gelar Professor kehormatan dengan status Guru Besar Tidak Tetap oleh Universitas Pertahanan (Unhan), Jumat, (11/6/2021).
Megawati awalnya bercerita tentang makna dari anugerah profesor tersebut. Ia mengatakan pemberian gelar profesor semakin menyadarkannya bahwa hidup itu sebagai Cakra Manggilingan. Artinya, sebagai manusia harus menerima bahwa roda kehidupan berputar.
Megawati mengatakan bahwa dirinya sudah terlahir sebagai anak Presiden di Gedung Agung, Istana Yogyakarta. Megawati menyatakan dirinya tumbuh di Istana Yogyakarta karena saat itu ada agresi militer di Jakarta.
Baca juga: Megawati Terima Gelar Profesor Kehormatan, Guru Besar Unhan: Kita Lihat Leadership yang Kuat
Hidup sebagai anak presiden tidak berlangsung lama. Akibat peristiwa politik, salah satunya pelengseran Soekarno sebagai Presiden, Megawati tidak bisa melanjutkan sekolah.
Baca juga: Ini Kata Doktor Asal Prancis dan Guru Besar UI soal Rencana Gelar Profesor untuk Megawati dari Unhan
"Saya tumbuh besar di istana akibat peristiwa politik tahun 65 saya tidak bisa melanjutkan sekolah, dan tentu saja karena ayah saya dilengserkan," kata Megawati.
Baca juga: Anies Bertemu Ridwan Kamil di Sumedang, Pengamat: Keduanya Sulit Berpasangan di Pilpres 2024
Setelah tidak di istana, Megawati mengatakan hidup sebagai rakyat biasa. Masa-masa itu kata dia merupakan masa sulit bagi keluarganya.
Namun menurut Megawati, roda kehidupan selalu berputar. Sejarah memanggilnya untuk terjun ke dunia politik. Ia menjadi anggota DPR selama tiga periode, sebelum kemudian menjadi wakil Presiden dan Presiden RI ke V.
"Sejarah memanggil saya untuk pertama kali menjadi anggota DPR dari sampai tiga periode terpotong dua tahun karena lalu menjadi wakil presiden dan setelah itu menjadi presiden kelima Republik Indonesia," pungkasnya.
Dalam acara penganugerahan yang digelar di Kampus Bela Negara Universitas Pertahanan Sentul Bogor tersebut, sejumlah pejabat turut hadir diantaranya yakni Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Mendikbudristek Nadiem Makarim, Menhan Prabowo Subianto, Seskab Pramono Anung, Mensos Tri Rismaharini, Menhub Budi Karya, MenpanRB Tjahjo Kumolo, Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono, Kepala BIN Budi Gunawan, KSAD Jenderal Andika Perkasa, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Lainnya.
Selain itu hadir secara virtual yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani .