TRIBUNNEWS.COM, CILACAP - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati memantau langsung penanganan insiden kebakaran di area tangki penyimpanan di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu (12/6/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Nicke Widyawati pun sekaligus memberikan dukungan kepada jajaran Subholding Refinery & Petrochemical dalam penanganan insiden tersebut.
Saat ini, tim emergency Pertamina Kilang Cilacap sedang berupaya maksimal melakukan pemadaman api yang masih tersisa di bundwall dan pipa area salah satu tangki penyimpanan unfinish product Benzene di Kilang Cilacap, Jawa Tengah.
Nicke Widyawati dalam tinjauannya menyampaikan satu titik api telah dipadamkan.
Namun, muncul satu titik api lagi yang saat ini harus diselesaikan.
Ia pun meminta manajemen Subholding Refinery & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) untuk segera melakukan langkah-langkah untuk mengisolir dan mengantisipasi agar titik api tidak melebar.
Baca juga: Pertamina Berhasil Kendalikan Kebakaran di Satu Tangki Benzene di Area Kilang Cilacap
"Kami meminta kepada Tim Emergency untuk fokus segera menyelesaikan titik kebakaran yang masih terjadi dan alhamdulillah tidak ada korban. Standar safety yang diterapkan Kilang Cilacap betul-betul aman, tinggal masalah waktu dan bagaimana penanganan agar lebih ofensif dan proses pendinginan terus dilakukan," jelas Nicke.
Menyikapi insiden tersebut, Nicke menekankan dua hal.
Pertama, operasional kilang tidak terganggu dan masih berjalan seperti biasa.
Baca juga: Pertamina Klaim Tidak Ada Warga Sekitar yang Terdampak Terbakarnya Tangki di Kilang Cilacap
Kedua, pelayanan kepada masyarakat dan customer tetap terlaksana dengan baik.
"Komitmen kami dalam penyediaan BBM dan LPG kepada masyarakat tidak akan terganggu, serta komitmen kepada customer khusus benzene semua sudah terpenuhi. Tidak ada isu supply pelanggan terganggu. Kami punya back up dari TPPI. Benzene untuk customer industri tidak ada kendala," katanya.
Nicke pun memberikan apresiasi kepada seluruh stakeholder atas dukungannya kepada Pertamina dan jajaran Subholding Refinery & Petrochemical dalam menangani insiden tersebut.