TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai pimpinan negara, semua hal yang dilakukan sampai busana yang dikenakan selalu menjadi sorotan publik. Soal gaya pakaian ini memang penting.
Maklum saja, presiden juga termasuk simbol negara, sehingga apa yang dikenakannya pasti menjadi perhatian banyak orang. Jas, kemeja putih, dasi dan peci jadi pakaian paling umum tiap presiden.
Begitu juga dengan Bung Karno, mulai dari seragam kenegaraannya yang selalu tampak necis (gaya berpakaian pria yang bersih dan rapi) hingga gaya casualnya, pesona Bung Karno tak pernah luput dari perhatian publik.
Baca juga: HAUL ke-51 di Tengah Pandemi Covid-19, Lantunan Doa Menggema di Kawasan Makam Bung Karno
Tentunya hal ini tidak terjadi begitu saja, namun lahir dari pesona serta kharisma Bung Karno.
Paparan menarik ini diungkapkan perancang busana papan atas tanah air Samuel Wattimena dalam acara ‘Talkshow & Musik Bung Karno Series’ Episode 20 bertema ‘Bung Karno dan Fashion’ yang ditayangkan Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan, Minggu (20/6/2021).
Perbincangan menarik bersama tokoh inspiratif ini dipandu dua perempuan milenial pegiat kebangsaan, Patricia Arstuti dan Dyk Dyka.
Baca juga: Filosofi Peci Hitam Bung Karno dan Simbol Perlawanan Rakyat Kecil
“Kalau melihat kenyataan dan kepemimpinan beliau, gaya itu muncul dari dalam diri Bung Karno, jadi beliau itu seorang trendsetter dan juga seseorang yang mempunyai visi yang jauh ke depan,” jelas pria kelahiran Jakarta, 25 November 1960 ini.
Pesona dan kharisma seorang penguasa memang bukan sesuatu yang mudah untuk dilupakan.
Bung Karno sejak aktif dalam pergerakan kemerdekaan hingga menjadi seorang nomor satu di Indonesia selalu memperhatikan detail penampilannya.
Saking perhatiannya, Bung Karno disebut-sebut sampai memastikan hal-hal kecil seperti bentuk pakaian dan keserasian warna.
Perancang mode yang fokus pada kain nusantara ini kemudian menambahkan, Bung Karno sangat yakin bahwa cara berpakaian yang digunakan akan menunjukkan derajat seseorang.
Lewat apa yang dikenakan, sejatinya Bung Karno hendak menunjukan bahwa Indonesia sejajar dengan negara-negara lain di dunia.
“Jadi beliau sangat memahami, bahwa apapun yang beliau ucapkan, kenakan dan pilih, semua harus efisien. Jadi harus memberikan dampak,” lanjut Sammy, sapaan akrabnya.
Penerima Apresiasi Ikon Prestasi Pancasila 2020 ini menggarisbawahi salah satu unsur Trisakti cetusan Bung Karno yakni ‘berkepribadian di bidang kebudayaan’, selain ‘berdaulat di bidang politik’ dan ‘berdikari di bidang ekonomi’.