TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Demokrat Lucy Kurniasari mengatakan, lonjakan kasus Covid-19 saat ini sudah diduga sebelumnya.
Sebab, jauh sebelum Lebaran Idulfitri lalu sudah diingatkan akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 bila tidak ada ketegasan dari pemerintah terkait dengan mudik.
Dia menilai pemerintah tidak tegas dan ambigu dalam mengambil kebijakan terkait penanganan Covid-19.
"Pemerintah baru mengambil kebijakan larangan mudik setelah mendekati Lebaran. Kebijakan ini tidak sepenuhnya efektif karena informasi dari pemerintah ada 1,5 juta penduduk yang lolos mudik," kata Lucy kepada wartawan, Selasa (22/6/2021).
Baca juga: Beredar Foto Jenazah Covid-19 Diangkut Truk, Pemprov DKI Sebut Baru Simulasi
Bahkan, kata Lucy, angka yang lolos mudik diperkirakan jauh melebihi dari jumlah resmi yang dikeluarkan pemerintah.
Sebab, banyak cara yang dilakukan pemudik untuk lolos mudik tanpa terdeteksi oleh aparat pemerintah.
"Hal itu terjadi karena kebijakan larangan mudik tidak diikuti oleh sanksi yang tegas dan tampaknya dimanfaatkan para pemudik yang memang sudah merindukan kampung halaman," ucap Lucy.
Baca juga: Covid-19 Serang Anak-Balita, Jokowi Tunjuk BKKBN Tangani Covid Ibu Hamil dan Anak
Lucy menilai, tingginya jumlah pemudik mengindikasikan, larangan mudik dari pemerintah diabaikan sebagian besar masyarakat.
Masyarakat tidak lagi mendengarkan larangan dari pemerintahnya, bahkan banyak di antara pemudik yang menyerobot di beberapa tempat penyekatan
Menurutnya, dengan tingginya mobilisasi penduduk sebelum dan pascaLebaran, membuat penyebaran Covid-19 menjadi tidak terkendali.
"Hal itulah yang kita saksikan saat ini. Wisma Atlet dan rumah sakit diinformasikan dipenuhi penderita Covid-19," ujarnya.
"Bahkan sudah ada kehawatiran bila Wisma Atlet dan Rumah Sakit nantinya tidak sanggup menampung penderita Covid-19," lanjut Ning Kota Surabaya 1986 ini.
Baca juga: Brimob Gadungan Tipu Sejumlah Janda Desa Cikembar Sukabumi dan Ciampea Bogor, Begini Aksinya
Selain itu, lanjut Lucy, juga ada kelalaian di tengah masyarakat setelah mendapat vaksinasi Covid-19.
Sebagian dari mereka menjadi abai melaksanakan protokol kesehatan.