TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus positif covid-19 di Indonesia masih terus 'ngegas'. Pemerintah memperbarui data penanganan Corona di Indonesia. Ada 13.668 kasus Corona yang dilaporkan ditemukan pada hari ini.
Data penambahan kasus Corona hari ini dipublikasikan oleh Humas BNPB, Selasa (22/6/2021).
Data ini dihimpun setiap hari per pukul 12.00 WIB. Total kasus COVID-19 di RI yang ditemukan sejak Maret 2020 sampai hari ini sebanyak 2.018.113 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 152.686 merupakan kasus aktif.
Baca juga: Ditemukan 151 Kasus Varian Delta di 8 Provinsi, Indonesia Awasi Tiga Varian Baru Virus Corona
Penambahan kasus covid-19 juga tergolong cepat.
Berdasarkan penghitungan Tribun, penyebaran virus Covid-19 butuh waktu sekitar 147 hari dari 1 juta kasus pada 26 Januari 2021 hingga mencapai 2 juta lebih kasus pada kemarin.
Sebelumnya, kasus Covid-19 membutuhkan waktu sekitar 331 hari sejak kasus Covid-19 diumumkan pertama kali pada 2 Maret 2020 hingga menembus 1 juta kasus pada 26 Januari 2021. Penambahan kasus harian nasional juga mencatat rekor baru sejak awal pandemi, yaitu 14.536 orang.
Baca juga: Positif Covid-19, Mayat Warga Sunter Agung Terlantar Berjam-jam di Depan Rumahnya, Ini Kata Polisi
Rekor penambahan kasus harian tertinggi pernah juga terjadi pada 30 Januari 2021, yaitu sebanyak 14.518 kasus.
Juru Bicara COVID-19 dari Kemenkes, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, kini Indonesia kini telah mendeteksi 151 kasus varian Delta yang tersebar di 8 provinsi.
Baca juga: FSGI: Pemerintah Wajib Tunda PTM Jika Kasus Covid-19 Terus Melonjak
"Indonesia saat ini ada 151 varian Delta. Ada di DKI Jakarta dan Jawa Tengah dan 6 provinsi lainnya," kata Nadia.
Ia memaparkan 6 provinsi tambahan yang melaporkan temuan varian yang berasal dari India ini adalah Jawa Barat, Banten, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Sumatera Selatan.
"8 provinsi tadi sudah melaporkan ada varian Delta dan yang terbanyak ada di DKI Jakarta dan Jawa Tengah," ungkap perempuan yang juga menjabat Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Ditjen P2P Kementerian Kesehatan ini.
Varian Delta atau sebelumnya dikenal varian B.1617.2 ini telah ditetapkan organisasi kesehatan dunia atau WHO masuk kategori varian of concern (VoC)atau varian yang diwaspadai. Varian Delta ini dilaporkan memiliki tingkat penularan 3 - 4 lebih cepat daripada varian Alfa asal Inggris.
"Varian Alfa memiliki tingakt penularan 6-7 kalil ebih cepat dari varian aslinya yakni Wuhan. Sementara ini varian Delta 3-4 kali lebih cepat daripada varian Alfa. Jadi varian Delta ini memang dilaporkan merupakan salah satu faktor kejadian melonjaknya kasus Covid-19 di India," terang dr.Nadia.
Komandan Lapangan RSDC Wisma Atlet, Letkol M Arifin mengatakan akibat terus melonjaknya kasus covid-19 kapasitas di Rumah Sakit Darurat Covid (RSDC) Wisma Atlet terus berkurang. Kini, kapasitasnya menyisakan 14 persen.