TRIBUNNEWS.COM - Setelah penerima program Kartu Prakerja Gelombang 17 diumumkan minggu lalu, banyak info beredar terkait Kartu Prakerja Gelombang 18.
Bahkan di media sosial Facebook, muncul kabar jika Kartu Prakerja Gelombang 18 dibuka pada Jumat (18/6/2021) lalu.
Menurut kabar tersebut, dikatakan penutupan pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 18 ditutup pada Senin (21/6/2021).
"CEK DASBOARD PRAKERJA GELOMBANG 18 SUDAH RESMI DI BUKA JUMAT DAN DI TUTUP SENIN ,.. BURUAN," tulis akun tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Manajemen Kartu Prakerja menepis kabar dibukanya pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 18.
Baca juga: Moeldoko: Kartu Prakerja Buka Peluang Kerja Bagi Calon dan Mantan PMI
Baca juga: Total Penyaluran Insentif Program Kartu Prakerja Hingga Juni 2021 Rp Rp 5,59 Triliun
Head of Communications Manajemen Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu, mengatakan kabar tersebut adalah bohong alias hoaks.
"Itu adalah berita bohong," kata Louisa kepada Tribunnews.com, Minggu (20/6/2021).
Louisa meminta masyarakat untuk mencari informasi secara resmi di website www.prakerja.go.id.
Selain www.prakerja.go.id, masyarakat juga bisa membuka akun media sosial Facebook dan Instagram Kartu Prakerja.
"Kami minta masyarakat mencari informasi hanya di saluran komunikasi resmi Kartu Prakerja yaitu www.prakerja.go.id serta IG dan FB @prakerja.go.id," ungkapnya.
Sementara untuk Kartu Prakerja Gelombang 18, Louisa mengatakan belum ada informasi resmi.
Ia menyebut Kartu Prakerja Gelombang 17 adalah gelombang terakhir di semester pertama tahun 2021.
"Perlu kami sampaikan kembali bahwa gelombang 17 adalah gelombang terakhir untuk semester 1 tahun 2021," urainya.
Kemungkinan Dibukanya Kartu Prakerja Gelombang 18
Sementara itu, di akun Instagram @prakerja.go.id, pihak manajemen Kartu Prakerja meminta masyarakat untuk bersabar.
Baca juga: Manajemen: Program Kartu Prakerja Bukan Bansos, Butuh Kemandirian Peserta
Baca juga: Manajemen Prakerja Jawab Perihal Monitor dan Evaluasi yang Tidak Melibatkan Pemda
Hal itu disampaikan setelah seorang warganet menanyakan perihal dibukanya pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 18.
"Gel 18 kapan dibuka," tulis akun @lizt_tya.
Menjawab pertanyaan tersebut, pihak Kartu Prakerja meminta masyarakat untuk menunggu info selanjutnya terkait pembukaan gelombang 18.
"mohon dpt ditunggu info selanjutnya terkait pembukaan gelombang berikutnya, ya. Terima kasih." tulis akun @prakerja.go.id.
Penyebab Gagal Lolos Seleksi Prakerja
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat gagal lolos seleksi Kartu Prakerja.
Berikut Tribunnews.com telah merangkum alasan mengapa gagal lolos seleksi Kartu Prakerja:
1. Kesalahan NIK
Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Prakerja saat itu, Panji Winanteya, pernah menyampaikan masih banyak peserta yang gagal ke tahapan seleksi pendaftaran Kartu Prakerja lantaran beberapa kesalahan teknis.
Satu di antaranya karena kesalahan meng-input Nomor Induk Kependudukan (NIK).
Baca juga: Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 18 Dibuka? Ini Penjelasannya
Baca juga: Cara Ikut Pelatihan Kartu Prakerja, Simak Langkah-langkahnya Berikut Ini
Seleksi daftar Kartu Prakerja mengandalkan basis data kependudukan dari Kementerian Dalam Negeri.
Hal ini membuat pengisian data NIK harus benar-benar sesuai.
Kesalahan atau salah ketik pada pengisian NIK seperti keliru dalam penulisan nama dan tanggal bisa menyebabkan data tidak bisa terverifikasi oleh sistem.
"Kebanyakan NIK (Nomor Induk Kependudukan) tidak dapat diverifikasi."
"Mungkin ada salah ketik nama atau tanggalnya tidak sesuai dengan database."
"Di masa-masa awal itu terhitung jadi backlog," jelas Panji pada April 2020.
Solusinya, Anda harus berhati-hati saat mengetik NIK saat pendaftaran Kartu Prakerja.
2. NIK dan Nomor KK Tidak Sesuai
Ketidaksesuaian pada NIK dan nomor Kartu Keluarga (KK) juga bisa menjadi penyebab gagal lolosnya peserta Kartu Prakerja.
Jadi pastikan nomor NIK dan KK yang dimasukkan saat mendaftar Kartu Prakerja benar.
Baca juga: Program Kartu Prakerja Atasi Tiga Masalah Utama Ketenagakerjaan Indonesia
Baca juga: Data Penerima Kartu Prakerja Dijamin Aman, Manajemen Jelaskan Teknologi yang Dipakai
Untuk mengecek kembali kebenaran nomor NIK dan KK, pendaftar dapat menghubungi call center Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) di nomor 1500-538 atau mengunjungi kantor Dukcapil terdekat.
Termasuk bila ada kendala soal NIK dan nomor KK.
3. Sudah Pernah Lolos
Jika Anda sudah pernah mendaftar dan lolos seleksi Kartu Prakerja gelombang sebelumnya, maka sudah pasti Anda tidak lolos.
NIK-mu akan diblok sehingga tidak bisa lolos seleksi Kartu Prakerja yang sudah berjalan.
"Mereka yang sudah pernah menerima Kartu Prakerja tidak boleh lagi ikut seleksi, NIK-nya kami blok demi asas pemerataan," kata Head of Communication PMO Kartu Prakerja, Louisa Tuhatu.
4. Masih Sekolah atau Kuliah
Pendaftar Kartu Prakerja yang masih aktif sekolah atau kuliah juga dipastikan tidak bisa lolos dalam seleksi Kartu Prakerja.
5. Masuk dalam Daftar Orang-orang yang Tidak Bisa Menerima
Manajemen Kartu Prakerja telah membuat daftar orang-orang yang tidak akan pernah lolos seleksi.
Berikut daftar orang yang tidak bisa menjadi peserta Kartu Prakerja:
- Pejabat Negara
- Pimpinan dan Anggota DPR/DPRD
- Aparatur Sipil Negara
- Prajurit Tentara Nasional Indonesia
- Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia
- Kepala Desa dan perangkat desa
- Direksi, Komisaris, dan Dewan Pengawas pada BUMD atau BUMN
6. Pernah Menerima Bantuan dari Pemerintah
Penyebab lain kenapa seseorang tidak lolos seleksi Kartu Prakerja adalah pernah menerima bantuan sosial dari pemerintah.
Bantuan ini berupa bantuan sosial DTKS dari Kementerian Sosial (Kemensos), bantuan subsidi upah (BSU) alias BLT gaji Rp 1,2 juta.
Termasuk Bantuan Presiden (Banpres) Produktif untuk UMKM (BPUM) atau BLT UMKM Rp 1,2 juta.
Mereka yang pernah atau saat ini menerima, tentu tidak akan lolos seleksi.
7. Kuota Terbatas
Yang harus diingat lagi, setiap gelombang Kartu Prakerja memiliki jatah kuota tersendiri.
Jumlahnya bisa saja berbeda-beda, tergantung kebijakan dari manajemen.
Namun pada Kartu Prakerja yang dibuka pada 2021, kuotanya masih sama yaitu 600 ribu per gelombang.
Jumlah kuota 600 ribu memang terkesan banyak, tapi ingat jumlah orang yang mendaftar Kartu Prakerja pasti jauh lebih banyak.
Dan yang pasti, para pendaftar berasal dari seluruh Indonesia, bukan hanya dari satu atau dua kota.
(Tribunnews.com/Whiesa/Inza/Sri Juliati)