TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M. Faqih meminta agar sekolah dipastikan bebas dari virus corona saat menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Dirinya meminta agar sekolah berkomitmen untuk menghadirkan ruang belajar yang aman dari penularan Covid-19.
"Yang terakhir mungkin ketentuannya dan syaratnya, adalah sekolah itu ada komitmen, semua penyelenggara sekolah itu mengkondisikan lingkungan sekolah itu steril ya karena kandungan virus di suatu tempat ya, di ruangan ruangan tertentu," ujar Daeng dalam webinar yang disiarkan channel Youtube Survei Kedaikopi, Kamis (24/6/2021).
Baca juga: Soal PTM, BPKN: Keamanan Murid, Tenaga Pendidik, dan Lingkungan Sekolah Harus Jadi Prioritas
Menurut Daeng, ruangan tertutup di sekolah memiliki risiko yang tinggi dalam penyebaran Covid-19.
Daeng menjelaskan bahwa kandungan virus di ruangan tertutup yang berisi orang banyak relatif lebih tinggi.
"Kemudian lingkungan sekolah jangan lupa ini, karena viral load itu di lingkungan-lingkungan tempat kita bertemu itu akan tinggi dengan aktivitas manusia yang tinggi terutama di ruangan-ruangan tertutup. Ruangan-ruangan sekolah itu kan relatif tertutup," ungkap Daeng.
Baca juga: PTM Terbatas Dimulai Juli, IDI Minta Pelajar juga Divaksin
Sekolah, menurut Daeng, perlu memiliki strategi pengendalian kandungan virus saat PTM terbatas.
Penyelenggara PTM terbatas dapat melakukan sejumlah langkah untuK mencegah penularan Covid-19.
"Bagaimana tuh strateginya. Misalnya harus dibuka jendelanya, benda-benda di ruangan itu disterilisasi secara rutin, kemudian ada bantuan untuk mensterilisasikan udaranya. nah itu harus ada komitmen dari penyelenggara sekolah," tutur Daeng.
Baca juga: 1.112 Anak di DKI Positif Covid-19 pada Kamis Kemarin, Ini Imbauan untuk Orang Tua
Langkah pengendalian ini, kata Daeng, merupakan syarat yang penting dalam PTM terbatas. Di samping pelaksanaan vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan.
Selain itu, Daeng mengatakan perilaku anak didik juga merupakan titik krusial dalam menjalani PTM terbatas secara aman.
"Anak didik umur berapa yang sudah mulai paham dan itu bisa berkomitmen untuk melakukan perilaku protokol kesehatan," pungkas Daeng.