Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta untuk bersikap tegas dalam pelaksanaan PPKM Darurat Jawa-Bali. Terutama transportasi jalur udara dan laut, bagi Warga Negara Asing (WNA).
Pengamat hukum dan sosial Andri W Kusuma sekaligus mengingatkan bahwa PPKM Darurat semestinya tidak hanya dimaknai sebagai mencegah transmisi lokal.
Menurut Andri, pemerintah seharusnya tidak hanya melihat pergerakan warga Indonesia antar wilayah, tapi juga mencegah masuknya WNA untuk masuk ke Indonesia, selama masa PPKM Darurat.
"Pintu yang paling terbuka adalah jalur penerbangan dan laut. Ini yang semestinya harus menjadi perhatian serius pemerintah," ujar Andri saat dikonfirmasi, Senin (5/7/2021).
Diingatkannya, varian baru Covid-19 yang masuk ke Indonesia, dan memunculkan ledakan penderita Covid berasal dari luar.
Saat ini, kata dia, yang sangat menular adalah varian Delta.
Baca juga: PPKM Darurat, Simak Cara Daftar dan Pengajuan STRP bagi Pekerja dan Perorangan ke Pemrov DKI
"Ini baru varian Delta yang masuk. Apalagi nanti kalau ada varian covid lain yang lebih membahayakan masuk ke Indonesia," tuturnya.
Andri mengingatkan kejadian masuknya Warga Negara India lewat bandara Indonesia, pada saat India sedang dilanda Covid varian Delta.
Padahal saat itu, pemerintah sedang menjalankan pengetatan, dengan melarang mudik.
"Kejadian seperti itu seharusnya tidak boleh terulang lagi pada saat PPKM Darurat," kata Andri.
Jalur masuk WNA ke Indonesia, menurut Andri, adalah bandar udara maupun pelabuhan-pelabuhan.
Jika kemudian dua tempat ini tidak dilakukan pengawasan ketat, Andri khawatir Indonesia akan kecolongan lagi.
Karenanya diperlukan kebijakan tegas dari pemerintah untuk sementara melarang WNA masuk ke Indonesia selama masa PPKM Darurat.
"Yang namanya PPKM darurat harusnya selain yang telah ditetapkan seperti WFH 100 persen, penutupan tempat-tempat keramaian, juga yang paling penting adalah penutupan sementara bandara-bandara internasional dan pelabuhan-pelabuhan internasional, semua varian baru Covid ini kan bukan local transmission melainkan datang dari luar negeri dibawa oleh WNA," tutur Andri.
Andri meminta pemerintah transparan terhadap banyaknya WNA, seperti China dan India yang masuk ke Indonesia, beberapa waktu terakhir.