"Di antara langkah yang dilakukan adalah memfasilitasi potensi realisasi investasi sebesar Rp708 triliun, mendorong investasi melalui sektor-sektor prioritas, dan fokus investasi pada hilirisasi industri," kata Nurul.
Untuk mendukung hal tersebut, dukungan bagi UMKM sudah terfasilitasi dalam peraturan pelaksana UU Cipta Kerja.
"Yaitu, kemudahan legalitas, kemudahan produksi dan pembiyaan dan kemudahan pemasaran dan pasca produksi," jelasnya.
Dalam webinar ini Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Santri Aunur Rofiq membagikan tips supaya pemuda tetap produktif di masa pandemi. Pertama, para pemuda harus menyadari sepenuhnya terjadi perubahan perilaku, termasuk pola konsumsi, pembelajaran, dan sebagainya.
“Pemuda harus mempunyai kemampuan dalam mengelola medsos, kemampuan IT. Karena gaya hidup sekarang semuanya berbasis dengan teknologi,” jelas dia.
Kedua, pemuda harus menghargai waktu sebenar-benarnya. Oleh karena itu, pemuda juga harus gunakan waktu untuk mempelajari hal-hal baru yang dibutuhkan dalam kehidupan saat ini.
“Kepada adik-adik sekalian, para pemuda, para kader dari GMPI. Mari kita bersikap positif dalam kondisi pandemi ini agar kita tidak selalu khawatir maupun ketakutan, karena rezeki itu sudah dijamin oleh Allah SWT,” imbuhnya.
Ketua Umum HIPMI Jawa Barat Surya Batara Kartika menambahkan, di tengah pandemi ini para pengusaha harus memiliki inovasi agar bisa bertahan dan berkembang.
"Para pengusaha harus bisa menemukan cara dan metode kekinian dengan menggunakan platform digital. Selanjutnya kita juga harus bisa membaca peluang di masa krisis, pandemi selain meluluhlantakkan banyak usaha tapi juga memunculkan banyak peluang baru,” pungkas Batara.