News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Indonesia Turun Kelas di Peringkat World Bank, PKS: Penanganan Covid-19 Lamban!

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menjalani vaksinasi Covid-19 di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Bunga Rampai 3, Jakarta Timur, Jumat (9/7/2021). Vaksinasi Covid-19 itu menggunakan mobil vaksin keliling yang belum lama diluncurkan oleh Pemprov DKI Jakarta. Terdapat 16 mobil vaksin keliling yang beroperasi di Jakarta. Dengan mobil vaksin keliling, dapat mempercepat vaksinasi Covid-19 sehingga cepat mencapai herd immunity alias kekebalan komunitas. Tribunnews/Herudin

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan Anis Byarwati menyoroti turunnya kelas Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah ke bawah (lower middle income country), dari sebelumnya negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country) berdasar berdasar data World Bank.

Menurut Anis, merosotnya peringkat Indonesia terkendala oleh lambannya perkembangan penanganan Covid-19 hingga berdampak pada perekonomian. 

"Angka vaksinasi saja baru mencapai 4,7 persen dari total penduduk Indonesia yang 270 juta jiwa, ditambah dengan lemahnya leadership, kurang terintergrasinya setiap kebijakan, dan lemahnya koordinasi antar pusat dan daerah," ujar Anis, ketika dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (10/7/2021). 

"Melihat eskalasi kasus positif yang hampir mencapai angka 40 ribu kasus perhari, pemerintah jangan lamban ini mendesak, harus segera membuat RS darurat, baik di gedung-gedung milik pemerintah atau stadion olahraga," imbuhnya. 

Baca juga: Pelanggar PPKM Darurat Diancam Pasal Pidana UU Kekarantinaan dan KUHP

Menurut anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PKS ini efektifitas vaksin untuk tenaga kesehatan juga perlu ditingkatkan, terutama dengan memberikan vaksin yang miliki efikasi (kemanjuran) yang tinggi yang jauh diatas Sinovac. 

Baca juga: Komite Keamanan Obat Eropa: Vaksin Pfizer dan Moderna Berisiko Munculkan Peradangan Jantung

"Dengan catatan, vaksin ini diprioritaskan untuk tenaga medis agar penanganan Covid-19 menjadi efektif," seru Anis.

Baca juga: Menag Yaqut Minta Rumah Ibadah di Zona PPKM Darurat dan Zona Merah-Oranye Tutup Sementara

Anis berpendapat prioritas saat ini adalah menyelamatkan nyawa rakyat Indonesia. "Kelangkaan oksigen, tempat tidur, dan obat-obatan juga kelelahan nakes harus segera ditangani pemerintah agar semua pasien bisa terlayani," jelas dia.

Baca juga: Kisah Haru Mahasiswa Program Dokter Spesialis Unair Meninggal oleh Covid-19, Susul Ayah Hadap Ilahi

Menurut Anis, PPKM mikro darurat akan berdampak pada ekonomi kuartal III 2021, mengingat ruang gerak publik semakin terbatas. 

Wakil Ketua BAKN DPR RI ini mendesak pemerintah agar segera menyalurkan bantuan sosial tunai ataupun non-tunai kepada masyarakat miskin dan rentan miskin dengan data yang tepat sasaran.

Anis menyatakan PKS prihatin dengan perkembangan penanganan Covid-19, pemerintah didesak untuk melakukan langkah-langkah stategis.

"Jika tidak, situasi ini akan berdampak lebih serius bagi Indonesia sebagai negara, kita akan terus terjebak sebagai middle income country, cita-cita negara memajukan kesejahteraan umum bagi rakyatnya dan menjadi negara makmur makin terhambat," tandasnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini