TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah tetap memprioritaskan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Menurut Muhadjir, PTM harus tetap menjadi opsi utama yang harus dipilih oleh pemerintah daerah dari pada pembelajaran daring.
"Karena bagaimanapun dengan kondisi yang ada saat ini belajar tatap muka masih dibutuhkan. Masih sangat penting," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Sabtu (10/7/2021).
Baca juga: Kemendikbudristek Minta Penerapan PTM Terbatas Mengikuti Arahan SKB 4 Menteri
Meski begitu, pelaksanaan PTM harus dilaksanakan di daerah zona aman Covid-19.
Serta dengan pengawasan ketat dari pemerintah daerah khususnya Satgas Covid-19.
"Karena itu kalau tatap muka masih sangat dimungkinkan dan sangat aman, maka laksanakan itu (proses pembelajaran tatap muka)," ujar Muhadjir.
Mantan Mendikbud itu mengatakan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara daring hanya dilakukan apabila suatu wilayah dalam keadaan darurat Covid-19 yang membahayakan peserta didik.
"Jangan ikut-ikutan kemudian semuanya berjalan daring. Daring itu yang terpaksa dalam suasana Covid-19 yang sangat mengancam anak-anak sekolah. Tapi kalau betul-betul bisa dipastikan aman sebaiknya tetap tatap muka," tegasnya.
Muhadjir meminta kepada pemerintah daerah untuk dapat memperhatikan kondisi zona Covid-19 di wilayahnya.
Menurutnya, pemerintah daerah perlu dengan bijak menentukan wilayahnya dari tingkat kelurahan dan kecamatan yang aman untuk menjalankan PTM.
"Saya minta pemerintah daerah jangan hanya cari aman, yang penting enak, enak daring gak usah ngurus sekolah. Itu gak bagus. Jadi kalau sekolah bisa menyelenggarakan pendidikan tatap muka secara aman itu sebaiknya ya pilih tatap muka," pungkas Muhadjir.