Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti TNI dipimpin Lettu Inf David Manurung yang berasal dari satuan Kopassus berhasil menyusup ke lokasi persembunyian dan camp teroris MIT (Mujahidin Indonesia Timur) Poso.
Camp tersebut berada di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah.
Tim Tricakti menyusup dengan mengandalkan unit kecil kekuatan lima orang setelah menempuh medan sulit dan hutan lebat.
Dengan kesabaran tinggi serta kecermatan dalam menilai medan yang cukup curam dan terjal, Tim Tricakti berhasil mengendus jejak yang ditinggalkan kelompok MIT sampai pada titik aman untuk melakukan penyergapan.
Panglima Koopsgabssus Tricakti Mayjen TNI Richard TH Tampubolon mengungkapkan, tim tersebut bahkan merayap di tengah malam sejauh 500 meter dalam belantara hutan sebelum melakukan aksi mereka.
Baca juga: Bertemu Tokoh Agama Sulawesi Tengah, Moeldoko Bahas Situasi Keamanan di Poso
“Tim Tricakti berhasil mendekati camp kelompok teroris MIT secara senyap dan penuh kerahasiaan, bahkan seluruh anggota Tim harus merayap ke sasaran sejauh 500 meter sejak pukul 22.00 WITA tadi malam sampai dengan penyergapan pukul 03.00 WITA,” kata Richard dalam keterangan resmi Puspen TNI, Minggu (11/7/2021).
Sekitar jarak lima meter dari posisi pengintaian tim Tricakti, lanjut Richard, terlihat camp teroris MIT agak samar karena kondisi cuaca gelap dan hujan.
Lima teroris MIT Poso saat itu dalam posisi sedang istirahat.
Baca juga: Pelarian Terduga Teroris yang Kabur Akhirnya Berakhir, Abu Raffa Batal Potong Rambut Takut Ketahuan
Setelah sasaran diyakini, Dantim Tricakti 2 Lettu Inf David Manurung langsung memberikan perintah untuk membuka tembakan guna melumpuhkan mereka.
“Dalam peristiwa penyergapan pagi ini ada sekitar lima orang kelompok teroris MIT sedang beristirahat, dengan tewasnya dua orang tersebut (Rukli dan Ahmad Panjang) diduga ada juga yang melarikan diri,” kata dia.
Dari tiga orang yang melarikan diri di tengah kegelapan dan hutan lebat tersebut, Richard meyakini ada yang terluka.
Hal tersebut diyakini dari bekas ceceran darah yang pagi ini terlihat di sekitar TKP.
Baca juga: Foto Terduga Teroris yang Kabur Disebar di Bangka, Warga Tak Tahu Siapa yang Pasang
Untuk itu, Richard memohon doa bagi tim di lapangan serta seluruh prajurit TNI dan Polri yang saat ini masih terus berupaya keras melaksanakan pengejaran.
“Saat ini juga sedang menunggu evakuasi udara oleh Pilot Tempur Helly Caracal TNI AU, namun hingga saat ini evakuasi masih terhalang cuaca yang berkabut (close) di lapangan serta medan dengan vegetasi lebat dan tertutup sehingga menyulitkan proses evakuasi,” kata Richard.