TRIBUNNEWS.COM - Berikut yang perlu diperhatikan tentang jenis-jenis gejala Covid-19 varian delta.
Ketika pandemi Covid-19 berlanjut di seluruh dunia, para peneliti mengamati mutasi dan varian virus corona tertentu yang mungkin lebih menular atau mematikan daipada jenis lainnya.
Salah satu varian yang muncul baru-baru ini adalah varian delta.
Dikutip dari webmd.com, varian Delta, juga dikenal sebagai B.1.617.2, dapat menyebar lebih mudah menurut CDC.
Baca juga: UPDATE Sebaran Kasus Corona: Tambah 56.757 Positif di 34 Provinsi, Jakarta Masih Tertinggi
Baca juga: 4 Hari Berturut-turut Pecah Rekor Kasus Covid-19, Indonesia Kini Masuk Negara Daftar Merah
Bahkan, para peneliti mengatakan bahwa varian Delta 50% lebih menular dibandingkan varian Alpha, yang pertama kali diidentifikasi di Inggris, menurut The Washington Post .
Varian Delta pertama kali diidentifikasi di India pada Desember 2020 dan menyebabkan wabah besar di negara tersebut kemudian menyebar dengan cepat.
Adapun varian Delta Plus, juga dikenal sebagai B.1.617.2.1 atau AY.1, dianggap sebagai "subvarian" dari versi Delta.
Varian ini memiliki mutasi yang memungkinkan virus menyerang sel paru-paru dengan lebih baik dan berpotensi lolos dari vaksin.
Pertama kali diidentifikasi di India, Delta Plus kini telah ditemukan di AS, Inggris, dan negara lainnya.
Baca juga: Luhut: Varian Delta Menurunkan Efikasi Seluruh Jenis Vaksin
Baca juga: WHO: Gelombang 3 Pandemi Covid-19 Dimulai, Tidak Ada Guna Vaksinasi Jika Varian Delta Terus Menyebar
Gejala Covid-19 Varian Delta
Gejalanya mirip dengan yang terlihat pada jenis virus corona asli dan varian lainnya, seperti:
- Batuk terus-menerus
- Sakit kepala