News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Vaksinasi Door to Door Diapresiasi, Polisi dan Tentara Harus Bantu

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga tengah menjalani vaksinasi Covid-19 di Gerai Vaksin Keliling Presisi di kawasan Cideng, Jakarta Pusat, Kamis (15/7/2021). Polsek Gambir mengajak warga untuk melakukan vaksinasi massal yang digagas Polres Jakarta Pusat untuk menyukseskan program vaksinasi massal Pemerintah. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha

Laporan Wartawan Tribun Network, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna mengejar target pencapaian vaksinasi nasional, Badan Intelijen Negara (BIN) melakukan vaksin door to door alias dari rumah ke rumah.

Politikus Partai Golkar Bobby Adityo Rizaldi mengapresiasi vaksinasi door to door oleh BIN tersebut. Dia berpendapat vaksinasi door to door akan efektif mempercepat pelaksanaan vaksinasi. 

Namun, menurut Bobby, kendalanya adalah sumber daya yang terbatas, baik sumber daya manusia maupun biaya, karena pelaksanaan vaksinasi harus mendatangi warga.

Bobby menilai jangkauan vaksinasi door to door harus diperluas. Dia menilai instansi lain bisa melaksanakan program serupa. 

Karena, dia melihat masih banyak masyarakat yang menganggap vaksinasi menakutkan, sehingga tidak datang ke tempat vaksin yang disediakan. 

Baca juga: Anies Ajak Warga Datangi Sentra-sentra Vaksinasi yang Disediakan Pemprov DKI

"Yang bisa bergerak seperti BIN adalah polisi dan militer, yang mempunyai alat mobilitas yang bisa menjangkau semua daerah atau wilayah dan memiliki daya paksa," kata Bobby dalam pernyataannya, Minggu(18/7/2021).

Baca juga: Jokowi: Vaksin Jangan Disimpan, Langsung Habiskan

Sementara itu Anggota Komisi I DPR, Christina Aryani mengatakan masih ada masyarakat yang menolak divaksin dengan berbagai alasan. Di sisi lain, banyak juga masyarakat yang mau divaksin namun tidak memiliki akses karena tinggal jauh dari fasilitas kesehatan. 

Dia berharap dengan metode door to door, jumlah masyarakat yang mendapatkan vaksin Covid-19 terus meningkat.

Hasilnya, lanjut Christina, terdapat daerah-daerah yang tingkat vaksinasinya masih rendah. Padahal, vaksinasi diharapkan bisa menekan risiko berat dari Covid-19. 

"Perlu upaya khusus untuk mengatasi ini. Jemput bola atau program vaksinasi door to door menjadi salah satu mekanisme yang kami nilai perlu dijalankan," kata Christina.

Direktur Eksekutif Lembaga Kajian dan Konsultasi Pembangunan Kesehatan (LK2PK) Ardiansyah Bahar mengatakan metode door to door akan efektif mempercepat pelaksanaan vaksinasi jika dilakukan secara cepat, luas, dan masif. Jika pelaksanaannya benar, vaksinasi door to door bisa menjangkau warga yang sulit mengakses sentra vaksin. 

"Supaya program door to door ini menjadi masif sehingga bisa efektif, perlu dukungan dari berbagai pihak untuk ikut serta melakukan vaksinasi door to door. Tentu harus dilakukan dengan koordinasi instansi pemerintah setempat yang berwenang," kata Ardiansyah.

BIN melaksanakan vaksinasi Covid-19 dengan jemput bola serentak di 14 provinsi, yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Papua. Program ini menargetkan 19 orang mendapatkan vaksin.

Menurutnya, pihak swasta juga bisa berperan mengingat tenaga kesehatan dari instansi pemerintahan sudah sangat kewalahan dengan tugas regulernya. 

"Selain door to door, perlu dibuat sentra vaksin yang lebih dekat dengan kawasan penduduk menggunakan fasilitas umum seperti sekolah, tempat ibadah, pasar, terminal, hingga taman bermain," ujarnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini