TRIBUNNEWS.COM - Idul Adha merupakan peristiwa penting dan hari besar Islam yang penuh berkah dan kegembiraan.
Dimasa pandemi Covid-19 ini, pemerintah telah mengeluarkan imbauan agar shalat Idul Adha dilakukan di rumah masing-masing, terlebih saat ada kebijakan PPKM.
Bagi wilayah yang tidak menerapkan PPKM pun pelaksanaan secara terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat.
Shalat Idul Adha di rumah boleh dilakukan secara sendirian, atau berjemaah dengan anggota keluarga yang memang benar benar sehat.
Hukum melaksanakan khutbah Idul Adha adalah sunah, pun mendengarkan khutbah hukumnya juga sunah.
Artinya, shalat Idul Fitri atau Idul Adha tetap sah, meskipun tak mengikuti khutbah Idul Adha hingga selesai atau tanpa memakai khutbah (shalat saja).
Namun jika ingin melaksanakan khutbah shalat Id tidak mengapa dan berikut Tribunnews.com sajikan beberapa contoh naskah khutbah Shalat Idul Adha yang bisa di download.
Baca juga: Tata Cara Shalat Idul Adha di Rumah Berjamaah dengan Keluarga, Lengkap dengan Naskah Khutbah
Baca juga: Lafadz Bacaan Takbiran Idul Adha, Berikut Waktu Pelaksanaan Takbir dan Tata Caranya
Berikut 5 Link Naskah Khutbah Shalat Idul Adha
1. Menghadapi Wabah Covid 19 Dengan Implementasi Kesabaran Nabi Ismail
2. Khutbah Idul adha: Bersabar Dan Ikhtiar Lahir-batin Di Masa Pandemi Covid-19
3. Khutbah Iduladha: Hakikat Pengorbanan Di Masa Pandemi
4. Khutbah Hari Raya ‘idul Adha Tahun 1442 H Di Tengah Pandemi Covid-19
5. Khotbah Iduladha Masa Pandemi: Membangun Keluarga Harmonis
Baca juga: 6 Amalan Sunnah saat Idul Adha: Mengumandangkan Takbir, Tidak Makan Sebelum Salat, Berkurban
Baca juga: Tips Mengatur Keuangan agar Bisa Berkurban saat Idul Adha Tiap Tahun
Berikut tatacara salat dan khutbah Iduladha di rumah:
- Waktu pelaksanaannya dimulai setelah matahari terbit dan diutamakan sebelum masuk waktu zuhur;
- Menggunakan pakaian bagus dan wangi-wangian;
- Tanpa terlebih dahulu dikumandangkan adzan maupun iqamah, serta tanpa salat sunah sebelum atau pun sesudah salat Iduladha. Cukup menyeru dengan kalimat “as-shalatu jami’ah”;
- Niat melaksanakan salat Iduladha di dalam hati;
- Pertama diawali dengan takbiratul ihram dan tujuh kali takbir;
- Sesudah takbir tujuh kali pada rakaat pertama, dibaca surah Al Fatihah yang diikuti dengan surat Al-A’laa atau surat Qaaf. Apabila belum siap, boleh baca surat yang sudah dihafal;
- Rukuk, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti salat biasa;
- Pada rakaat kedua sebelum membaca Al Fatihah, disunahkan takbir sebanyak 5 (lima) kali sambil mengangkat tangan. Dijelaskan pula, tidak ada tuntunan dari Nabi saw tentang zikir atau bacaan di sela-sela dua takbir dari takbir-takbir pada waktu melakukan salat Id;
- Membaca surah Al Fatihah, diteruskan membaca surah Al Ghaasyiyah atau surat al-Qamar/Iqtarabatis-Saa’ah. Apabila belum siap, boleh baca surat yang sudah dihafal;
- Rukuk, sujud, dan seterusnya hingga salam;
- Setelah selesai salat hendaklah imam membaca khutbah satu kali, dimulai dengan “alhamdulillah” dan menyampaikan nasihat kepada para hadirin dan menganjurkan untuk berbuat baik.
(Tribunnews.com/Tio)