TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kekerasan yang dilakukan oleh dua oknum TNI AU terhadap warga di Merauke Papua mendapat sorotan dari Uskup Agung Merauke, Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC.
Menyikapi periswa itu, Mgr Petrus Canisius Mandagi memberikan tujuh point pernyataan sikapnya.
"Pertama terima kasih kepada petinggi militer yang sudah dengan cepat melaksanakan tindakan hukum terhadap dua orang aparat militer Angkatan Udara yang melakukan tindak kekerasan dengan alasan apapun, " ujarnya, Rabu (28/7/2021).
Baca juga: Tim Advokasi Papua Desak Presiden Minta Maaf soal Tindakan Oknum TNI-AU yang Injak Kepala Warga
Kedua, Mgr Petrus Canisius Mandagi mengutuk setiap tindak kekerasan terhadap manusia siapapun dengan alasan apapun.
Setiap manusia, termasuk orang Papua, baik yang sehat maupun yang sakit adalah manusia yang merupakan gambaran Allah.
Oleh karena itu, mereka tidak dapat diperlakukan secara kasar atau di luar kewajaran. Mereka adalah bukan hewan.
Ketiga, sebagai konsekuensinya, yang melakukan tindak kekerasan terhadap manusia harus ditangkap, diadili dan dihukum seberat-beratnya.
"Keempat, khusus terhadap orang Papua yang sudah terlalu lama mengalami sikap dan tindakan kekerasan dari pihak aparat militer dan mereka sungguh sudah terluka, hendaklah aparat militer meminta maaf dan berjanji akan merubah cara pendekatan terhadap orang Papua, " imbuhnya.
Hendaklah aparat militer mengasihi, menghargai dan melindungi orang Papua sebagai warga negara Indonesia seutuhnya.
Penegakan hukum tetap harus dilakukan kepada siapapun yang bersalah atau yang melawan hukum baik itu orang Papua ataupun nonPapua.
Namun demikian, penegakan hukum itu harus didasari dan sekaligus diwarnai dengan cinta, kelembutan dan bukan dengan dendam ataupun kekerasan sebagaimana yang ditunjukan oleh kedua aparat dari militer Angkatan Udara.
Baca juga: Istana Pastikan Anggota TNI AU yang Injak Kepala Warga Papua akan Diproses Hukum
Kelima, mengingat banyak orang Papua yang sudah terluka dengan sikap dan tindak kasar dan keras oleh oknum anggota militer, dimohon agar para anggota militer yang ditempatkan di Papua haruslah mendapat pembinaan khusus dalam hal karakter.
"Keenam, meskipun demikian, kami tidak menutup mata atas banyak anggota militer yang baik, yang menunaikan tugas dengan penuh cinta kasih bagi orang Papua secara khsusu. Kepada mereka kami berterima kasih. Demikianlah pernyataan kami. Semoga surat pernyataan ini dapat memberi kesejukan semua pihak dan Merauke kembali damai seperti semula, " tambahnya.