Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga mempertanyakan fasilitas isolasi mandiri (isoman) di hotel yang diberikan Kesetjenan DPR kepada para anggota DPR RI yang terpapar Covid-19.
Adapun biaya untuk membayar fasilitas isoman ini diambil dari anggaran kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri.
Jamiluddin menegaskan seharusnya pimpinan dan anggota DPR RI menolak fasilitas tersebut.
"Fasilitas isoman tersebut seharusnya ditolak oleh pimpinan dan anggota DPR RI. Sebab, anggota DPR RI sudah mendapat fasilitas kesehatan VVIP," ujar Jamiluddin kepada wartawan, Kamis (29/7/2021).
"Jadi, seandainya ada anggota DPR RI positif Covid-19, secara otomatis sudah mendapat fasilitas perawatan VVIP. Karena itu, untuk apalagi fasilitas isoman hotel bintang 3 tersebut?" imbuhnya.
Baca juga: Anggota DPR Tak Pantas Terima Fasilitas Hotel Saat Isoman: Menyakiti Hati Rakyat!
Dia menilai pimpinan DPR RI, khususnya Ketua DPR RI Puan Maharani, harusnya menolak tawaran fasilitas tersebut.
Sebagai pimpinan lembaga representasi rakyat, Jamiluddin mengatakan seharusnya Puan Maharani punya sense of crisis. Puan harusnya mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan lembaganya.
"Untuk itu, alokasi anggaran untuk isoman anggota DPR RI sebaiknya dialihkan untuk keperluan rakyat yang sekarang sudah banyak yang sulit untuk makan," ungkapnya.
Menurutnya, sembako tersebut dapat dibagikan melalui anggota DPR RI berdasarkan daerah pemilihannya (Dapil).
Apalagi saat ini anggota DPR RI sedang reses, sehingga dapat dengan segera membagikan sembako tersebut.
"Kalau itu dilakukan DPR RI, berarti mereka sadar sesadarnya keberadaannya di DPR RI karena rakyat. Karena itu, saat rakyat membutuhkan bantuan, seharusnya anggota DPR RI terdepan membantunya," kata dia.
"Hal itulah yang seharusnya disadari pimpinan dan anggota DPR RI. Mereka harua sadar, tanpa rakyat mereka tidak ada di gedung yang megah dan nyaman tersebut," pungkas Jamiluddin.