TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Surat terbuka Didi Riyadi yang ditujukan kepada Presiden Indonesia Joko Widodo, menjadi sorotan publik, serta menuai pro dan kontra di tengah masyarakat Indonesia yang kesusahan hidup, di tengah pandemi Covid-19.
Mengapa tidak menuai pro dan kontra, surat terbuka Didi Riyadi kepada Presiden Joko Widodo yang berisikan tidak setuju wacana perpanjangan aturan PPKM Darurat dianggap mewakili hati masyarakat Indonesia.
Sebab, keluar banyak sekali aturan Pemerintah selama penanganan pandemi covid-19 setahun ini, yang dianggap sangat menyengsarakan masyarakat.
Didi Riyadi mengaku dirinya tidak menyangka surat terbukanya kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo menjadi sorotan publik dan menerima pro kontra.
Kini giliran Anggota DPR RI termuda dari Dapil Sulut, Hillary Brigitta Lasut yang mengirim surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Bukan hanya ke orang nomor satu di negeri ini, surat itu juga ditujukan untuk Kapolri dan Kapolda Sulut.
Anggota DPR Termuda Ini Bikin Surat ke Jokowi, Terkait Pemuda Minahasa Gagal Seleksi Bintara Polri
Anggota DPR RI termuda dari Dapil Sulut, Hillary Brigitta Lasut turun tangan terkait kasus Rafael Malalangi (18) yang dinyatakan tidak lulus dalam seleksi Bintara Polri.
Hillary Brigitta langsung mengirimi surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Wibowo.
Pasalnya proses seleksi Bintara Polri terhadap Rafael Malalangi itu dinilai janggal.
Hillary mempertanyakan nasib Rafael Malalangi, pemuda asal Minsel yang sempat diumumkan lulus seleksi calon Bintara Polri 2021 di Polda Sulut.
Belakangan namanya hilang dari daftar peserta yang lulus dan diganti nama calon lain.
Isi Surat Terbuka dari Hillary
Berikut isi surat terbuka Hillary Lasut untuk Presiden RI, Kapolri dan Kapolda Sulut.