TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa kejujuran menyangkut data di masa pandemi Covid-19 sangatlah penting.
Menurut dia pandemi tidak mungkin diselesaikan tanpa adanya kejujuran.
Oleh karena itu, menurutnya, Pemprov DKI selalu transparan dan jujur dalam menyampaikan data terkait pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Anies dalam diskusi peluncuran buku "Negara Bangsa di Persimpangan Jalan", Sabtu (7/9/2021).
Baca juga: Anies: Efek Pandemi Covid-19 Bisa Lebih Lama di Indonesia
"Kami di DKI Jakarta misalnya dari awal tidak akan menambah data tidak akan mengurangi, yang sedang bermasalah sampaikan bermasalah, yang sudah baik sampaikan baik apa adanya. Transparansi jadi kunci," kata Anies.
Karena, kata Anies, kebijakan tidak mungkin dibuat dalam sikap yang tidak transparan.
Anies menyampaikan hal tersebut saat menilai buku "Negara Bangsa di Persimpangan Jalan" yang ditulis Budiman Tanuredjo.
Menurut Anies, buku yang berisi kumpulan kolom tulisan politik dan hukum Budiman tersebut ditulis secara konsisten, layaknya catatan rutin pemeriksaan kesehatan dan kewarasan bangsa.
"Ini tester kesehatan kewarasan bangsa, wong tiap mingguan keluar. Jadi ini testernya," katanya.
Karena merupakan tester, kata Anies, isi tulisan harus menjaga objektivitas dan konsistensi.
Isi buku seperti testing untuk menakar suasana bangsa.
"Karena dia tester, dia harus objektif, harus jujur. Kalau rutin check up, enggak Jujur, enggak ada gunanya, dan kejujuran ini yang dijaga," pungkasnya.