Tugasnya, membantu penyediaan peralatan dan sumber daya manusia untuk mengisolasi kebakaran lahan.
Jany tak menampik, meski sudah diantisipasi dengan pembasahan, kebakaran masih bisa terjadi.
Salah satu penyebabnya yaitu penggunaan insektisida untuk membasmi semak yang menyebabkan tumbuhan liar itu mengering.
“Sehingga ketika api terbawa angin vegetasi terbakar,” ucap dia.
Untuk penanganan lahan gambut terbakar ini, Jany menambahkan, BRGM bersama PEMDA di 7 Provinsi target restorasi gambut lakukan dengan Quick Response, bentuknya berupa Operasi Pembasahan Cepat Lahan Gambut Terbakar (OPCLGT).
Jany juga mengatakan, kolaborasi dan integrasi kegiatan dipandang perlu dilakukan.
Mengingat pendekatan restorasi gambut adalah kesatuan hidrologis gambut, didalamnya ada pemangku kepentingan untuk lahan konsesi dan non konsesi.
“Kolaborasi dan integrasi kegiatan pemangku kepentingan sangat penting dilakukan dalam mengantisipasi karhutla ini,” ujarnya.